Tersentak anak-anak mendengarnya. Mereka berhamhuran keluar menuju mading.
"Horeee, aku lulus," teriak Doli sembari melompat kegirangan.
Sita masih duduk di dalam kelas, dia tidak berani melihat pengumuman
"Sita, ayo lihat nomormu," ajak Citra
Sita pun beranjak dari bangkunya bersama Citra dia menuju papan pengumuman. Saat netranya melihat nomor ujiannya kedua tangannya menyatu mengucap syukur . Tidak terasa air matanya berurai membasahi pipinya. Sita merasa senang namun, di lubuk hatinya bermonolog.
"Aku tidak bisa seperti teman-temanku melanjut ke sekolah lanjutan pertama."
"Sita, kamu menangis ya? Sudah hapus air matamu. Percayalah Tuhan pasti memberi pertolongan, hingga kamu bisa lanjut ke SMP," tukas Citra.
Sita pun menghapus air matanya. Akhirnya mereka pulang bersama-sama.
***
"Kasihan sekali kamu Sita, kamu pintar dan baik hati semoga Tuhan memberi pertolongan," Citra bermolog di hatinya.
Sesaat hening masing-masing bergerilia di hati. Sita masih tampak sedih, sementara Citra tidak ingin membuat temannya tersinggung.