"Ridwan, bangun," Tino mengguncang tubuh Ridwan yang sedang bermimpi.
Tetiba Ridwan terbangun dari mimpinya. Dikuceknya netranya lalu mengedarkan pandangannya ke sekitarnya.
"Ada apa dengan saya, kenapa kamu membangunkanku," tuturnya heran.
"Ridwan, kudengar kamu menangis tersedu-sedu," balas temannya yang bernama Tino.
Ridwan bergeming, akhir-akhir ini dia selalu teringat akan orang tuanya yang sudah lama ditinggalkannya. Namun, dia tidak bisa berbuat sesuatu. Dengan keterbatasan uang yang dimilikinya.
Bersambung....
Jakarta, 27 Agustus 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H