"Oh, syukurlah jangan dipaksa bekerja," tutur Citra.
 Karena, asyiknya ngobrol tidak terasa mereka sudah sampai di sekolah.
****
Di sisi lain, Rika sudah sampai di kelas. Dengan percaya diri Rika menyelipkan kertas kecilnya di dalam tempat pensilnya.
Bel masuk berbunyi. Semua siswa masuk ke dalam kelas dengan tertib.
 Sebelum.pengawas ujian masuk, semua anak sudah tertib. Tetiba guru pengawas ruang masuk. Ketua kelas menyiapkan kelasnya. Usai berdoa guru pengawas ruang meraih soal yang masih tertutup rapi di amplop berwarna cokelat.
"Lihat anak-anak soal masih tertutup rapat ya! Bu guru menjelskan.
Soal dibagi setelah dibuka. Bel tanda mengerjakan soal pun berbunyi. Anak-anak mulai berjibaku dengan soal yang di depannya. Sepuluh menit kemudian anak-anak mulai melirik ke teman-temannya.
Rika yang sudah gelisah dengan hati-hati mengambil kertas kecilnya. Tetiba salah satu guru pengawas beranjak dari tempat duduknya, dia memeriksa lembar jawaban siswa mungkin ada yang belum menuluskan nomor ujiannya. Saat giliran Rika, bu guru tersentak kaget. Dia melihat Rika membuka kertas kevil sebagai contekan. Rika tidak menyadari guru yang ada di belakangnya.
"Rika, apa yang kamulakukan? Tanya guru pengawas yang bernama Maya.
Rika tersentak, usahanya diketahui bu guru. Serentak teman-teman sekelasnya menoleh ke arahnya. Rika tertunduk malu.