Mohon tunggu...
Seir HaidahHasibuan
Seir HaidahHasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rasa Cemburu

23 Agustus 2023   16:13 Diperbarui: 23 Agustus 2023   16:16 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Rasa Cemburu
@Cerbung
Menggapai Harapan-9

"Akhirnya sampai juga, hari panas sekali," lirihnya.

Sita membuka pintu belang. Klek, pintu terbuka. Dia pun masuk lalu membuka kain penutup kepalanya. Dikipas-kipaskan kainnya ke raganya yang terasa panas. Butiran bening bercucuran dari keningnya.

Beberapa menit kemudian Sita sudah terasa segar, dia menghampiri tungku lalu menyalakannya untuk memasak nasi dan lauk. Usai masak Sita meraih handuk yang tergantung di jemuran ingin membersihkannya tubuhnya.

"Hm, segarnya sehabis mandi," bisiknya di hati.

Senja mulai menyurut keperaduannya, Ayah dan Ibu Sita baru saja pulang dari sawah tempat mereka bekerja. Air panas buat membersihkan tubuh orang tuanya sudah disiapkannya.

Sita selalu menjaga kesehatan kedua orang tuanya.

Sita yang berada di dalam kamarnya bergegas menyambut ayah dan ibunya. Makan malam juga sudah tersedia, walau sederhana mereka selalu menikmati dengan rasa syukur.

Besok hari kedua Sita mengikuti ujian. Oeralatan tulis sudah disiapkan di dalam tasnya.

Jarum jam menunjukan pukul 08. 30.

Usai melantunkan doa, Sita merebahkan tubuhnya di pembaringan. Bayu yang masuk melakui celah-celah dinding membuat Sita kedinginan. Ia pun mersih selimut menutupi raganya. Suara kodok bersahut-sahutan di gelapnya malam mengiringi Sita dalam tidurnya.

"Aduh, malas sekali belajar, untung aku sudah buat catatan kecil. Semoga pengawas tidak melihatnya,"  gumam Rika di benaknya.
Rika suka iri melihat kepintaran Sita di tambah Citra yang dekat dengan Sita menambah kecemburuannya.

Kicau burung yang terdengar merdu, membangunkan Sita dari lelapnya. Usai melantunkan doa pagi, ia beranjak dari ranjangnya melangkah ke dapur.

"Selamat pagi bu,  ibu sudah bangun rupanya," sapanya dengan sopan. Sita menghampiri ibunya lalu membatu memasak.

"Nak, pergilah bersihkan tubuhmu, agar tidak terlambat ke sekolah," tutur Ibu Sita.

***

Citra yang sudah rapi berpakaian, kini sedang sarapan di meja makan.

"Nak, gimana ujiannya kemarin, bisa tidak? Tanya Ibu Citra.

"Bisa Bu, doakan Citra ya Bu, agar bisa menjawab soal ujian hari ini," Citra meminta doa restu dari ibunya.

Senyum yang mengembang tersungging menjawab permintaan Citra anaknya.

Citra pun berpamitan kepada Ibunya sembari mencium punggung tangan ibunya. Lambaian tangan ibunya mengiringi langkah Citra menuju sekolah.

Bersambung....
Jakarta, 23 Agustus 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun