Mohon tunggu...
Seir HaidahHasibuan
Seir HaidahHasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Memberi Harapan

4 Agustus 2023   13:48 Diperbarui: 4 Agustus 2023   13:53 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mrmberi Harapan
Luka Yang Mendera 28
@Cerpen
Disingkapnya sedikit gorden jendela, alu melihat keluar.
"Ternyata Om Gino yang datang. Loh, Bi Kirin kenapa kok dibonceng sama Om Gino?" tanya Wulan di hatinya.
Gegas Wulan membuka pintu. Dihampirinya Bi Kurin yang baru turun dari motor.
Kakinya yang masih sakit membuat Kirin berjalan pincang.
"Bibi kenapa pincang, bibi sakit ya?" tanya Wulan sedih.
Wulan memapah Bibinya, matanya sembab hingga butiran bening jatuh di pipinya.
" Bibi duduk dulu ya, Wulan buatkan minuman."
Wulan pergi ke dapur, tidak berapa lama dia sudah kembali membawa dua gelas air minum di nampan.
Disuguhkannya minuman untuk Om Gino dan Bibinya.
Wulan meninggalkan Om Gino dan Bi Kirin. Dia masuk ke kamarnya. Direbahkan tubuhnya di atas kasur sembari mengangis. Rasa sedih menyelimuti hatinya.
Senja sudah menurut ke peraduannya, Kirin masih di ruang tamu bersama Gino.
Dik kalau sudah sehat nanti, kami akan datang melamar Dik Kirin. Banyak istirahat ya," Mas Gino memberi nasihat dan harapan."
Jam dinding menunjukkan pukul 19. 00 WIB. Gino bangun dari duduknya ia ingin pulang.
"Terima kasih Mas, sudah menolong Kirin.
Setelah berpamitan Gino melangkah ke luar. Diraihnya kunci motor dari dalam sakunya. Motor pun menyala setelah di stater. Motor melaju meninggalkan rumah kirin.
Jakarta, 4 Juli 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun