Membawa ke Rumah Sakit
Luka Yang Mendera 25
"Ayo, bubar-bubar," ucap bapak paruh baya.
Sekejap saja tempat kejadian sepi, tinggalah Kirin bersama Gino. Tinggallah Gino berdua dengan Kirin.
"Kita ke rumah sakit saja Dik biar di periksa, tadi tertindih motorkan!" ucap Gino kuatir.
"Ya, Mas, badanku sakit semua nih," balasnya merintih.
Gino memanggil temannya untuk membawakan motor kirin yang sedikit penyot. Kirin dibonceng Gino naik motor.
"Dik, hati-hati ya naiknya."
Rasa sakit yang dialami Kirin membuat dia merasa kesulitan naik motor di belakang Gino. Pegangang yang kuat ya Dik!" ucap Gino sembarai tangannya meraih tangan Kirin lalu melingkarkan ke depan. Kirin masih malu-malu dan rishi namun, karena sakit ia pun melakukannya. Mereka akhirnya ke rumah sakit umum yang lumayan jauh dari tempat tinggal mereka.
Mentari terasa menyengat kulit, ternyata mentari sudah tepat di atas kepala. Beberapa menit kemudian mereka pun sampai di Rumah Sakit. Gino memarkirkan motornya di tempat parkir. Kirin turun dengan perlahan. Mereka langsung menuju ruang IGD. Seorang perawaat menghampiri mereka.