"Nak, jangan sampai berpisah ya dengan Bibi!" ucapnya mengingatkan Wulan.
Wulan menuruti perkataan Bibinya, mereka pun berjalan sembari melihat pakaian yang akan dibeli. Wulan masih bingung apa yang akan dibelinya.
"Ayo, Nak, pilih pakaian yang kamu suka," titah Bibinya.
"Bi, Wulan bingung memilih pakain yang cocok denganku, Bibi saja yang milih ya," pinta Wulan.
"Baiklah, Nak, ayo kita lihat di konter pakaian," ucap Bi Kirin.
Sembari melangkah netra Wulan tertuju paga gaun yang dipajang di etalase.
"Bagus bangat gaunnya pasti harganya mahal, aku tidak mau ngerepoti Bibi," gumamnya di benaknya.
Jantungnya semakin berdebar, dia ingin sekali memliki gaun yang terpajang itu. Diam-diam Bi, Kirin memerhatikan gerak-gerik keponakannya namun, Wulan tidak berani mengataannya. Bi Kirin meghampiri Wulan.
"Nak, ayo pilihlah yang kamu suka, jangan sungkan Nak!" jangan kuatir masalah harganya," ungkap Bibinya.
Tersentak Wulan saat Bibinya tahu apa yang ada di benaknya. Bi Kirin meyakinkan Wulan untuk memilih pakaian yang sejak tadi dilirik oleh Wulan. Wulan dengan malu-malu.
"Ah, Bibi, Wulan tidak berani," ucapnya malu.
Melihat keponakannya malu-malu, Bi Kirin pun menghampiri pelayan toko untuk meraih gaun yang diinginkan Wulan.
"Mbak, tolong diambil gaun yang warna pink itu," pintanya sembari menunjuk gaun yang di pajang.
Jakarta, 15 Juli 2923