Mohon tunggu...
Seir HaidahHasibuan
Seir HaidahHasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tidak Merestui

30 Juni 2023   16:02 Diperbarui: 30 Juni 2023   16:11 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Luka yang medera-6

@Cerpen

Tidak Merestui

"Bu, silakan ke kasir dulu ya," ungkap petugas yang ada di apotik.

"Baik Bu," balas Bi Kirin sembari melangkah menuju kasir.

Wulan masih duduk menunggu Bi Kirin kembali dari kasir. Beberapa menit kemudian Bibi sudah membawa kwitansi pembayaran lalu menyerahkannya kebagian apitik.

"Dituggu ya Bu, nanti ada panggilan," tukas petugas apotik.

Bi kirin kembali menghampiri Wulan duduk di sampingnya. Kebetulan ada kursi yang kosong. Bi Kirin membuka tasnya lalu meraih botol minum dan sepotong roti dari dalam tasnya.

"Nak, ini ada roti makanlah pasti kamu sudah lapar dan ini minumnya," ujar Bibi sembari menyodorkannya kepada Wulan.

"Terima kasih Bi," balasnya. Wulan yang perutnya sudah keroncongan memakan separoh, ia belum berselera makan, mulutnya masih terasa pahit. Dibukanya botol minum lalu meneguknya. Ia pun menyenderkan tubuhnya ke Bibi Kirin. Bi Kirin memeluk Wulan keponakannya lalu merebahkan tubuh Wulan ke pangkuannya.

"Tiduran saja Nak, sembari menunggu obat," ucap Bibi.

***

"Sudah tiga tahun aku meninggalkan Kirin, bagaimana ya kabarnya? Mengapa aku tega meninggalkan seorang istri yang setia kepadaku? tanya Dodi di benaknya.

Dodi tega meninggalkan Kirin yang menurutnya tidak membawa kebahagiaan bagi rumah tangganya. Dodi sudah menikah lagi dengan Rini yang nota bene anak orang kaya, namun, orang tua Rini tidak setuju kalau Dodi menjadi menantunya. Akhirnya Dodi dan Rini menikah lari. Rini meninggalkan kedua orang tuanya yang tidak merestui hubungannya dengan Dodi. Rini cinta mati kepada Dodi, pakai bangat hehehe.

Dodi dan Rini istri keduanya berjuang untuk menghidupi keluarga barunya.

"Mas, gimana donk?" aku tidak bisa hidup pas-pasan begini!" Usaha donk Mas," ucapnya manja. Sabar ya sayang, mas akan berusaha. Kita akan mempunyai rumah yang bagus," janjinya kepada Rini.

Rini mengiyakan janji Dodi yang belum tahu kapan waktunya.

"Yok, say, kita cari udara segar dulu, siapa tahu ada sesuatu membuat Mas dapat undian terus kita punya uang banyak gitu," Ucap Dodi mengulas senyum

"Idih, apaan sih Mas." Ngak lucu tahu." Wajah Rini memberengut.

Jakarta, 30 Juni 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun