Dia Milikku
Dengan penuh emosi Dodi melangkahkan kakinya ke temoat biasa dia berkumpul. Tak sedikit pun rasa kasih di hatinya.
Sembari melagkah dijarinya menempel sebatang rokok ditempelkannya melekat dibibir. Diisapnya lalu menyemburkan asap ke angkasa.
"Huh, aku tak akan kembali lagi kepadamu Kirin, teman baruku lebih baik darimu," monolognya kesal.
Tetiba ada suara yang memanggilnya.
"Hai, Mas, kok sendiri aja? sapanya lalu menggandeng tangan Dodi.
Sontak Dodi melihat wanita yang memanggilnya.
"Eh, Sinta, dari mana kok? Kok tahu aku disini? Tanyanya heran. Dodi pun menimpali dengan mengandengnya. Keduanya melangkah ke tempat tongkrongan Dodi. Ternyata Dodi sudah ditunggu teman-temannya.
"Hai, Bro, kenapa lama sekali? Oh, ya siapa si cantik yang bersamamu? Â Tanya Bimo sembari melirik Sinta genit.
Sinta membalas dengan melengkungkan bibirnya.
Sinta menyodorkan tangannya kepada teman-teman Dodi.
Rini pacar baru Dodi beranjak dari duduknya menghampiri Dodi lalu merangkulnya mesra.
Sinta yang melihatnya merasa cemburu. Namun, disimpannya dalam hati. Dia sadar dia baru saja mengenal Dodi.
"Lihat, saja nanti, Dodi akan jatuh ke pangkuanku," Sinta bermonolog.
"Yuk ah, kita habiskan malam ini juga, kita akan bersenang-senang," imbuh Bimo yang merasakan ada suasana yang kurang segar.
Bimo menuang minuman ke gelas lalu memberikannya kepada Sinta. Mereka pun berdua semua. Musik yang kedengaran indah mengajak mereka berdansa. Tetiba Sinta menghampiri Dodi lalu merangkulnya.
Bimo meraih lengan Sinta dan merangkulnya. Gegas Rini melangkah meraih tangan Dodi.
 "Dia milikku," bisiknya menoleh Sinta. Mereka pun berdansa. Rini merebahkan kepalanya ke dada bidang Dodi. Keduanya hanyut dalam pikiran masing-masing.
"Kamu cocoknya denganku, bukan ke Dodi," bisiknya ke telinga Sinta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H