Mohon tunggu...
SehatQ
SehatQ Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - SehatQ

Asisten Kesehatan Keluarga Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Healthy

3 Kesulitan yang Dialami Penderita Buta Warna Parsial

23 Mei 2019   13:48 Diperbarui: 24 Mei 2019   09:07 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak semua penderita buta warna hanya bisa melihat warna hitam putih. Ada yang bisa melihat warna-warna lain tetapi tidak 100% seperti orang normal. Inilah yang disebut sebagai buta warna parsial.

Walaupun tidak seberat buta warna total yang hanya bisa melihat warna hitam dan putih, tetap saja penderita buta warna parsial mengalami berbagai tantangan dalam kehidupan sehari-hari.

Apa yang terjadi pada penderita buta warna parsial?
 
Penyebab buta warna parsial bermacam-macam. Pada dasarnya, semuanya penyebab ini mengakibatkan sel kerucut retina yang berfungsi untuk membantu melihat warna-warni tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Penderita buta warna parsial seringkali tidak menyadari bahwa dirinya melihat warna yang berbeda dengan orang lain yang normal sampai orang lain memberitahukannya atau ketika ia melakukan pemeriksaan di klinik.

Kesulitan yang dialami penderita buta warna parsial

Walaupun terdengar sepele karena hanya sulit membedakan warna, penderita buta warna parsial sering mengalami kendala dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari terutama yang melibatkan warna.

Berikut adalah beberapa tantangan yang dialami penderita buta warna parsial:


1. Kesulitan belajar
Pada anak-anak, buta warna dapat mengakibatkan gangguan belajar bila anak tersebut tidak terdeteksi sebagai buta warna dan metode belajarnya tidak diubah. Ditambah lagi, anak-anak biasanya takut mengakui masalahnya dalam mempelajari materi belajar berwarna seperti tabel atau grafik. Akibatnya, buta warna parsial sering terlambat terdeteksi.
 
2. Kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari
Penderita buta warna parsial dapat mengalami kesulitan dalam aktivitas yang mengharuskannya membedakan warna. Contohnya saat mengemudi, penderita buta warna akan mengalami kesulitan membedakan warna rambu-rambu lalu lintas,

Contoh kesulitan lain yang mereka alami adalah saat memasak karena harus menilai tingkat kematangan dari perubahan warna. Penderita juga kesulitan memilih buah yang matang dari warnanya.

3. Tidak diterima dalam pekerjaan tertentu
Penderita buta warna parsial harus merelakan beberapa jenis pekerjaan yang memiliki syarat untuk membedakan warna.

Beberapa negara tidak mengijinkan penderita buta warna bekerja di bidang pengaturan lalu lintas dan penerbangan.
Pekerjaan lain yang mengharuskan pekerjanya tidak buta warna: pengemudi kendaraan besar, pekerjaan di bidang elektronik, pelaut, dan angkatan bersenjata.

Inilah tantangan yang dihadapi penderita buta warna parsial sehari-hari. Tidak mudah bukan? Oleh karena itu, jangan menjadikannya sebagai bahan bercanda ya ketika seseorang tidak dapat membedakan warna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun