Mohon tunggu...
Sehat Ihsan Shadiqin
Sehat Ihsan Shadiqin Mohon Tunggu... profesional -

Menulis Itu Sehat, Sehat Itu Menulis\r\n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Cara Aceh Sambut World Cup

5 Juni 2010   06:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:44 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

[caption id="attachment_159171" align="alignleft" width="300" caption="Macam Gaya Sambut World Cup. Gambar ini ilustrasi saja, bukan di Aceh :-D (Sumber klik di foto)"][/caption] Hanya tersisa seminggu, World Cup 2010 Afrika Selatan akan segera dimulai. Semua tim yang akan berlaga di partai final sudah mulai siap-siap. Beberapa tim mulai melakukan adaptasi dengan kondisi alam Afrika. Yang lain mencoba bertarung dengan beberapa tim nasional negara sahabat untuk uji strategi. Semuanya tim ingin menang. Ingin juara. Berbagai cara dilakukan. Dan inilah yang menjadikan World Cup selalu dinantikan banyak orang di seluruh dunia. Termasuk di masyarakat di ujung pulau Sumatera, Aceh! Sambutan piala dunia nampak dilakukan di berbagai warung kopi yang sangat banyak di Banda Aceh. Warung kopi yang saat ini sudah menjadi salah satu "identitas" kota Banda Aceh mulai melakukan persiapan ekstra untuk memanjakan penggila bola dalam piala dunia yang sebentar lagi akan digelar. Salah satu hal yang nampak nyata adalah menyediakan layar lebar yang bisa ditonton oleh banyak orang. Beberapa speaker juga diletakkan di sekeliling cafe untuk memastikan suara yang dramatis dalam permaian bola kaki nanti. Belajar dari empat tahun lalu, setiap even piala dunia, cafe dan warung kopi di Banda Aceh selalu manjadi ajang "panen". Sebab tidak dipungkiri, kegilaan orang dalam menonton bola menyebabkan even ini menjadi saat di mana uang dikeluarkan tanpa sensor. Pemilik cafe biasanya menaikkan harga makanan dan minuman di masa piala dunia. Mereka juga melobi beberapa kelompok untuk melaksanakan nonton bareng di cafe mereka. Tahun ini ada yang lebih heboh lagi. Cafe-cafe sudah mulai memasang iklan, baik di spanduk atau dalam bentuk selebaran yang mengatakan di cafe mereka ada nonton bareng atau fasilitas yang cukup untuk menonton bola. Tidak tanggung-tanggung, ada cafe yang menyediakan layar yang lebarnya 2 m untuk memanjakan penggila bola. Bahkan banyak warung kopi yang menambahkan atap baru di depan toko untuk menyediakan tempat duduk bagi penonton. Seorang teman penggila bola bahkan menceritakan ia sudah "lulus tes" menjadi komentator di sebuah cafe. Cafe ini menjaring beberapa penggila bola yang sangat faham dan hafal dengan dunia sepek bola untuk menjadi komentator di cafe mereka. Comentator juga akan menjadi semacam pemawa acara di tivi-tivi. Saya tidak tanyakan berapa gajinya, namun yang pasti itu pekerjaan ekstra dan unik di musim piala dunia ini. Saat ini ada juga beberapa toko yang dibuka khusus untuk menyediakan pernak-pernik piala dunia dan bola pada umumnya. Saya kira ini bukan hal aneh dan asing di Jakarta atau kota besar lain di Indonesia, namun di Banda Aceh, membuka toko demikian hanya terjadi karena adanya piala dunia 2010. Saya yang sempat singgah sekali di toko itu melihat banyak anak muda, laki-laki perempuan, bahkan sebagai orang paruh baya yang mencari pernak-pernik tim nasional kebanggaannya. Memang bola bikin gila. Yang main gila, yang melatih juga gila, yang nonton gila, yang menulis apa lagi. hahahaha. Selamat datang worldcup!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun