Mohon tunggu...
ssahriani
ssahriani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Saya sahri hobi saya membaca, menulis, bernyanyi. Usia saya 19 tahun dan masih berkuliah. Saya sangat ekspresif ketika mengungkapkan sesuatu, saya juga anak yang ceria

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Peran Komunikasi Media Massa dalam Menyampaikan Pesan Dakwah pada Film "Omar"

4 Januari 2024   09:54 Diperbarui: 4 Januari 2024   09:59 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : VOA Indonesia

Omar merupakan sebuah film yang diliris pada tahun 2012 silam oleh MBC Group (Middle East Broadcasting Center) yang berkolaborasi dengan Televisi Qatar. Film ini digarap oleh Sutradara Hatem Ali, dengan menceritakan bagaimana sejarah seorang Umar bin Khatttab dapat mengikuti ajaran Islam. Dengan memiliki beberapa episode, film ini tayang dibeberapa negara berbeda seperti Qatar, Turki dan Indonesia yang sukses secara komersial dan mendapat banyak pujian karena bisa dengan epic mengangkat kisah hidup Khalifah ke dua dalam Islam tersebut.

Film ini sendiri, mengisahkan perjalanan dari sosok Umar bin Khatab dari masa jahiliyah hingga hijrah ke Islam dan menjadi seorang khalifah. Dimana pada saat itu Umar merupakan sosok yang menentang keras ajaran Islam sampai pada akhirnya hati Umar dapat luluh karena dibacakan ayat Al-Qur'an pada Surat Toha. Semua umat Muslim pada saat itu menyambut kabar tersebut dengan bahagia karena bertambahlah seorang pejuang yang dapat membela Islam dengan gagah dan berani. Saat diangkat menjadi khalifah, Umar merupakan sosok yang adil dan bertoleransi terhadap suku suku yang ada. Pada masa ini pula dijelaskan dalam film, politik Islam dalam keadaan yang stabil. 

Film ini sejatinya memiliki banyak pesan dakwah yang disampaikan lewat komunikasi media massa, yaitu mengenai keimanan seseorang, hijrah dan juga keadilan. Dalam film ini Umar yang tadinya berlaku kasar setelah mengetahui bahwa adiknya memilih untuk masuk Islam, seketika terenyuh hatinya ketika dibacakan ayat ayat alquran hingga pada akhirnya Ia berhijrah.

Ini merupakan point dakwah bahwa keimanan seseorang itu dapat berubah sesuai kehendak Allah. Bisa dalam jangan waktu yang lama atau sebentar. Karena pada hakikatnya tidak ada paksaan dalam sesorang itu menganut agama Islam.

Hijrah nya Umar dari kafir menuju Islam merupakan salah satu contoh bahwa seseorang yang hatinya sekeras batu pun bisa masuk Islam. Seseorang yang awalnya membenci Islam bahkan sampai memerangi Islam pun bisa sangat mencintai Islam. Bahkan dapat berbalik memerangi musuh musuh Allah swt.

Pesan dakwah berikutnya yaitu mengenai keadilan. Dalam Alqur'an sendiri banyak ayat yang menjelaskan mengenai keadilan salah satunya dalam Qur'an surat Al-Maidah ayat ke 1. Disebutkan bahwa seseorang yang beriman itu diperintahkan untuk berlaku adil. Ayat tersebut selaras dengan Umar yang selalu berlaku adil terhadap rakyatnya saat menjadi seorang pemimpin di Mekkah.

Pesan pesan dakwah tersebut disampaikan lewat peran komunikasi media massa. Karena pada dasarnya dakwah tidak hanya dapat disampaikan secara peesonal tetapi bisa juga dilakukan dengan media, dimana target dakwah nya ialah para penonton dari film tersebut.

Film Omar sendiri sangat sarat akan makna, yang tidak semua orang sadari bahwa hal tersebut juga merupakan dakwah yang dikembangkan melalu media massa. Sifat Omar yang tegas, taat terhadap perintah Allah, dan berlaku adil sebenarnya secara tidak langsung mempengaruhi penonton untuk berlaku yang demikian pada kehidupan sehari hari. Dan jika hal tersebut benar dilakukan makan peran komunikasi dalam film ini dapat dikatakan berhasil karena sudah bisa mempengaruhi penonton untuk berbuat hal yang serupa.

Jadi pada dasarnya komunikasi publik dan media massa memang sangat penting di era sekarang. Tidak hanya mengenai persoalan umum tapi persoalan dakwah pun bisa dikembangkan lewat film. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun