Mohon tunggu...
Sehan Pahlevi
Sehan Pahlevi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya adalah seorang mahasiswa jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial, di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mungkinkah Indonesia Dapat Melegalkan Ganja? Menilai Jejak Legalisasi Ganja di Amerika Serikat

10 November 2024   02:36 Diperbarui: 10 November 2024   04:18 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Freepik.com

Legalisasi ganja di Amerika Serikat ini banyak sekali memunculkan pro dan kontra didalamnya. Efek domino berbahaya serta berkelanjutan dari penggunaan zat ini menjadi landasan yang kuat mengapa banyak kontra yang terjadi pada kebijakan legalisasi ganja tersebut. 

Namun demikian, perspektif pemilih di Colorado memandang legalisasi sebagai jenis "peraturan" dan bukan "pembebasan" dan merupakan faktor penting dalam membentuk kebijakan ini. Para pemilih di Colorado menyadari potensi dari kebijakan ini, seperti penerapan pajak yang dapat menghasilkan keuntungan ekonomi. 

Dalam sebuah artikel oleh Katherine Loughead berjudul "How High Are Marijuana Taxes in Your State?" di Tax Foundation, disebutkan bahwa untuk memajaki penjualan ganja, anggota parlemen perlu menyeimbangkan antara pajak yang tinggi untuk pendapatan dan pajak yang rendah untuk mencegah aktivitas pasar gelap.

 Di Colorado, ada pajak cukai 15 persen untuk penjualan ganja dari pembudidaya ke pengecer, serta pajak penjualan 15 persen untuk penjualan eceran ke pelanggan. Ini cukup bagi negara bagian untuk menghasilkan pendapatan, namun para pemilih tertarik untuk meningkatkan tarif pajak secara bertahap. 

Jika dilakukan terlalu terburu-buru, pasar gelap akan terus berkembang karena harga ganja ilegal akan tetap jauh lebih rendah. Dengan menaikkan tarif secara bertahap, pasar gelap akan berkurang dalam perekonomian, membuat pasar legal menjadi lebih dominan. Legalisasi ganja di Amerika Serikat juga berpotensi mengurangi kekerasan geng di negara tersebut. 

Selaras dengan Katherine, Menurut Joel Hilliker dalam artikel berjudul "Marijuana Legalization - What Are the Effects?", legalisasi juga membawa dampak positif bagi konsumen di negara tersebut. Legalisasi ganja telah menghasilkan standar kualitas dan keamanan yang lebih baik, mengurangi kekerasan geng terkait narkoba, dan memungkinkan penegak hukum untuk berkonsentrasi pada pelanggaran yang lebih serius.

Melihat proses kebijakan pelegalan ganja di Amerika Serikat, terlepas dari kemungkinan keuntungan ekonomi dan penurunan kekerasan yang dialami dengan adanya legalisasi tersebut, konteks sosial dan hukum Indonesia sebagai sebuah negara masih membuat legalisasi ini kurang cocok untuk diterapkan secara hukum. 

Secara budaya dan masyarakat, Indonesia masih konservatif, menjunjung tinggi nilai-nilai yang menentang penggunaan obat-obatan terlarang, termasuk ganja. 

Selain itu, pelonggaran aturan dapat mengirimkan sinyal yang salah tentang risiko penggunaan narkoba secara umum. Mengingat masalah penyalahgunaan narkoba yang semakin meluas, kebijakan ini dapat membuat pilihan pengobatan untuk ketergantungan narkoba menjadi lebih rumit dan mahal bagi pemerintah.

 Apa yang akan lebih efektif di Indonesia, daripada legalisasi, adalah peningkatan program edukasi, akses ke rehabilitasi, dan pelibatan serta pemberdayaan masyarakat untuk menangani masalah narkoba dengan cara yang lebih preventif dan rehabilitatif. 

Meskipun akan sangat sulit untuk benar-benar memberantas peredaran narkoba di Indonesia, namun mengingat hukum, budaya, dan nilai-nilai yang sudah tertanam sejak dulu, akan lebih tepat jika kita melakukan tindakan pencegahan untuk membina generasi sekarang dan yang akan datang agar terhindar dari penyalahgunaan zat-zat terlarang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun