Mohon tunggu...
Sehabuddin Abdul Aziz
Sehabuddin Abdul Aziz Mohon Tunggu... wiraswasta -

Blogger buku dan founder booktiin.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Andaikan Baharuddin Lopa (Ada) Jadi Ketua KPK

30 Juli 2011   12:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:14 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dulu dibanggakan, kini tengah didera bayang-bayang ketidakpercayaan. Tak tanggung-tanggung, Ketua DPR yang telah mendeligitamasi KPK itu. Di internal sendiri, Ketua KPK Busyro Muqoddas dikritik gara-gara membentuk komite etik sebanyak 7 orang tanpa unsur dari eksternal.

Kemudian, masyarakat masih ragu dengan 17 orang yang lulus seleksi tahap kedua, sebagai calon pimpinan KPK. Memang, hanya ada satu dua nama yang menurut penulis, kredibilitasnya teruji dalam pemberantasan korupsi. Selebihnya, masih diisi oleh unsur akademis murni bukan akademis organik, yang terkadang dalam perbuatan korupsi—mau tapi malu. Buktinya komisioner KPU, yang banyak akademisi itu, justru mencicipi jeruji penjara gara-gara kasus korupsi.

Pertanyaan sekarang, mengapa orang hebat seperti Marzuki Alie melontarkan wacana agar KPK dibubarkan, atau Adnan Buyung Nasution yang mengritik Busyro gara-gara pembentukan komite etik. Baik Marzuki dan Adnan Buyung, pusaran kritiknya karena meragukan integritas dan kredibilitas komisioner KPK. Apalagi, ada selentingan gara-gara kasus Nazaruddin, KPK telah menjadi buah bibir yang menurunkan harkat martabat pemberantasan korupsi di Indonesia.

Berbagai kritikan pedas terhadap KPK ini, harus dianalisis secara jernih. Bila mengritik harus membubarkan, jelas salah. Karena semangat pemberantasan korupsi di Indonesia, dulu semuanya mendorong agar membentuk KPK. Kini, sudah terbentuk malah harus dibubarkan. Penulis juga mempertanyakan kapasitas Marzuki Alie. Semestinya, sebagai Ketua DPR, ia bisa lebih cerdas memberikan komentar, sehingga tidak melumpuhkan semangat anti korupsi—yang kakinya kini sudah banyak goresan luka.

Ditengah kritik deras terhadap KPK dan aparat penegak hukum lainnya, kita merindukan sosok aparat penegak hukum seperti Baharuddin Lopa. Mantan Kepala Kejaksaan Agung ini, hidupnya jujur, sederhana, memiliki integritas dan tegas. Semua sikap dan sipatnya bukan imitasi, tapi murni 24 karat.

Nah, ditubuh KPK saat ini, persoalan integritas yang terus dipertanyakan. Dulu sebelum masuk KPK, DPR menjagokan Busyro karena memiliki integritas pemberantasan korupsi. Kini, apa yang terjadi? Justru pada saat Busyro memimpin, KPK dihantam isu tak sedap. Bahkan, menurut Adnan Buyung, Busyro tidak memiliki keberanian seperti apa yang diperlihatkan oleh Mahfud MD.

Lalu, sampai kapan KPK berhenti diperbincangkan dan berhenti dari kritik? Tentu saja, sampai memiliki komisioner yang JUJUR, SEDERHANA, MEMILIKI INTEGRITAS dan TEGAS. Selebihnya, menurut hemat penulis, tak layak sebagai komisioner KPK.Wallahua'lam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun