Mohon tunggu...
segodokknumaha
segodokknumaha Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa

Kuliah Kerja Nyata

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Proses Pembuatan Pupuk Cair untuk Mengurangi Limbah Kelompok KKN UMAHA 2024 Dusun Segodo

8 Agustus 2024   17:37 Diperbarui: 8 Agustus 2024   17:38 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber diambil dari dokumen pribadi

Tarik--5 Agustus 2024 Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Maarif Hasyim Latif (Umaha) yang bertugas di Dusun Segodo telah melaksanakan program inovatif dalam upaya mendukung pertanian berkelanjutan dan pengelolaan limbah rumah tangga. Program tersebut adalah pembuatan pupuk cair organik dari limbah rumah tangga, yang bertujuan untuk mengurangi limbah dan sekaligus memberikan manfaat bagi pertanian lokal.

Proses pembuatan pupuk cair ini cukup sederhana dan dapat dilakukan oleh masyarakat dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan. Berikut adalah langkah-langkah yang diajarkan oleh mahasiswa KKN Umaha kepada warga Dusun Segodo:

1. Pengumpulan Limbah Organik
   Warga diminta untuk mengumpulkan limbah rumah tangga yang bersifat organik, seperti sisa sayuran, kulit buah, daun-daunan, dan sisa makanan. Limbah ini menjadi bahan utama dalam pembuatan pupuk cair.

2. Fermentasi Limbah
   Limbah organik yang telah dikumpulkan dimasukkan ke dalam wadah besar, seperti ember atau tong, yang memiliki penutup. Kemudian, ditambahkan air secukupnya hingga semua limbah terendam. Untuk mempercepat proses fermentasi, dapat ditambahkan cairan fermentasi lain yang dapat dibeli di toko pertanian.

3. Pengadukan Secara Berkala
   Wadah yang berisi limbah dan air tersebut diaduk secara berkala setiap 2-3 hari sekali untuk memastikan proses fermentasi berjalan dengan baik. Proses fermentasi ini biasanya memakan waktu sekitar 2-4 minggu.

4. Penyaringan Pupuk Cair
   Setelah proses fermentasi selesai, limbah yang ada di dalam wadah akan berubah menjadi cairan berwarna cokelat kehitaman dengan aroma yang khas. Cairan ini kemudian disaring menggunakan kain atau saringan halus untuk memisahkan ampas dari pupuk cair yang dihasilkan.

5. Penyimpanan dan Penggunaan
   Pupuk cair yang telah disaring dapat langsung digunakan atau disimpan dalam botol atau jerigen tertutup.

{Manfaat dan Harapan Program}

Program ini mendapatkan respon positif dari warga Dusun Segodo, karena selain membantu mengurangi jumlah limbah rumah tangga, juga memberikan solusi yang ramah lingkungan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas tanaman.

Ketua kelompok KKN Umaha, Isma Alaikal Fajri, mengungkapkan bahwa program ini adalah bagian dari upaya untuk mengenalkan konsep pertanian organik kepada masyarakat. "Kami berharap program ini bisa menjadi kebiasaan yang berkelanjutan di Dusun Segodo, sehingga masyarakat tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga bisa memproduksi pupuk sendiri secara mandiri."

Dengan berjalannya program ini, diharapkan Dusun Segodo dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola limbah rumah tangga secara produktif dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun