Mohon tunggu...
Segi Kustamara
Segi Kustamara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa semester 2 Program Studi Ilmu Politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Konsep Konservasi dan Sistem Sosial Budaya pada Game Online

24 Maret 2023   16:52 Diperbarui: 24 Maret 2023   16:56 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hal tersebut menunjukkan berlakunya sistem sosial budaya dalam penggunaan Game Online meliputi, adanya interaksi yang dilakukan oleh lebih dari dua orang yang memiliki tujuan bersama. Tidak jarang dari mereka menggunakan simbol-simbol sebagai arahan untuk melakukan sesuatu dimana simbol tersebut hanya dimengerti oleh mereka sebagai ciri dari sekelompok pemain, yang mana kegiatan tersebut menjadi kebiasaan yang tanpa sadar mempengaruhi pola kehidupan mereka. 

Dalam sebuah squad, tentu anggotanya memiliki sebuah tujuan yang sama, namun yang menjadi penghalang keberhasilan mereka mencapai tujuan adalah perbedaan pendapat. Maka dari itu diperlukan sebuah aturan yang mengatur satu sama lain agar tetap pada jalur menuju kesuksesan dan mengharuskan para anggotanya untuk beradaptasi, inilah yang menjadi salah satu pembentuk terjadinya sistem budaya yang meliputi adaptasi, tujuan, dan integrasi.

Perubahan yang tidak dapat dihindari ini sudah sebaiknya dihadapi dengan bijak. Menjadi modern tidak harus meinggalkan nilai-nilai sosial budaya yang sudah tetanam sejak dahulu ditinggalkan begitu saja. Salah satu langkah bijak dalam mendukung kemajuan tetapi tetap melestarikan nilai sosial budaya yang ada agar daapt dinikmati oleh generasi berikutnya adalah dengan beradaptasi dengan pembaharuan, konsisten dengan tujuan awal dan berintegrasi agar sistem sosial dalam masyarakat dapat berjalan. 

Perubahan yang dibawa oleh revolusi industri 4.0 dan masyarakat 5.0 salah satunya adalah kemajuan teknologi sistem komunikasi dan informasi, contohnya pada pembentukan aplikasi Game Online yang menggeser peran permainan tradisional. Jika dianalisis lebih lanjut, adanya Game Online tidak serta merta hanya memberi dampak negative saja pada para penikmatnya, tetapi juga tersemat manfaat untuk mendukung kegiatan konservasi sosial budaya, karena tidak semua konsep sosial budaya masyarakat dapatkan dibangku pendidikan atau dalam kehidupan sehari-hari. 

Misalnya pada penggunaan simbol untuk berkomunikasi antar pemain dan adanya animasi karakter yang menggunakan atribut tokoh-tokoh seperti wayang atau penggunaan animasi batik. Adanya interaksi antar pemain juga mendukung terbentuknya suatu komunitas baru yang nantinya akan memiliki kebiasaan-kebiasaan baru hasil penggabungan dari semua anggotanya atau akan terjadi pertukaran kebudayaan. Yang harus dilakukan untuk meminimalisir dampak negative adalah dengan memberi pengarahan dan pengawasan orang dewasa pada pengguna yang masih dibawah umur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun