Mohon tunggu...
Nova Listiani
Nova Listiani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tetap Presiden 2019 dengan Kembali Melihat Capaian Presiden Jokowi

8 Mei 2018   11:16 Diperbarui: 8 Mei 2018   11:20 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sahabat....

Sampai dengan hari ini 8 Mei 2018 pembahasan tentang Calon Presiden 2019 terus ramai dan terus digaungkan di setiap pembicaraan, diskusi dan banyak kegiatan lainnya. Beragam kriteria calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung oleh masing-masing pihak dengan semangat yang berkobar-kobar dicetuskan dan beberapa lainnya dirilis dalam berbagai survei diantaranya terkait dengan elektabilitas bakal calon presiden 2019. 

Nah, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera juga dengan semangat pada tahun 2019 harus ganti Presiden agar Indonesia lebih baik dan PKS akan menentukan sikap soal Capres dan Cawapres pada tanggal 4-10 Agustus 2018.  Kriteria calon dari PKS harus memperjuangkan nilai Pancasila di negeri ini agar masyarakat bisa hidup dengan sejahtera, adil, dan aman.

Dan kampanye #2019TetapPresiden dan #2019GantiPresiden sangat efektif untuk menghimpun suara pemilih di tanah air.  Secara umum kampanye #2019TetapPresiden dan #2019GantiPresiden mempunyai kekhasan masinng-masing dimana dalam kampanye #2019TetapPresiden tidak pernah menyudutkan atau mendiskreditkan Capres lainnya baik secara langsung maupun di media online.   

Sedangkan kampanye  #2019GantiPresiden adalah sebaliknya bahkan sangat sering mendiskreditkan Capres 2019 atau yang saat ini mengemban amanah sebagai Presiden Indonesia baik terkait dengan kebijakannya maupun keberhasilannya dalam menjalankan tugas membangun bumi pertiwi ini. 

Menyimak Fitraya Ramadhanny pada 4 April 2018 dalam Detiknews.com bila  #2019GantiPresiden menyampaikan pesan politik yang tegas, berani, galak (anger) dan menakutkan lawan politiknya namun mereka yang takut (fear) akan menjadi belajar sehingga jangan heran dari proses belajar ini, parpol pendukung Presiden Jokowi akan membuat gerakan tandingan.   

Selain  itu, di level grass root, ketakutan akan membuat mereka belajar...Kenapa Jokowi mesti diganti? Apa yang salah dengan Jokowi? Memang Jokowi ngapain? Oposisi harus bisa mengontrol kesimpulan masyarakat supaya tidak jadi blunder. Ingat, orang Indonesia malah suka simpati dengan pihak yang diserang.

Sahabat, hal itu tidak salah....dan benar adanya.

Bahwa kita tidak seharusnya tidak menutup mata atas keberhasilan pemerintah saat ini, karena Presiden Jokowi telah berhasil membuat perubahan dalam berbagai bidang selama empat tahun menjabat sebagai Presiden. 

Beberapa kesuksesan kinerjanya, seperti meningkatnya pembangunan infrastruktur, terkendalinya inflasi, hingga stabilitas sosial dan keamanan. Keberhasilan itu juga sejalan dengan sejumlah survei yang menyatakan masyarakat puas dengan kinerjanya.  

Sejauh yang dirasakan masyarakat di bawah pemerintahan Jokowi dalam berbagai bidang dirasakan menjadi lebih baik.  Dan semua partai pendukung juga berkomitmen kuat untuk terus menghantarkan pemerintahan ini untuk terus berkinerja baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun