A.Fase Pertama
Kedatangan bangsa eropa ke benua afrika, asia dan amerika selama 4 abad memulai terkumpulnya tulisan-tulisan musyafir, pelaut, pendeta, pegawai pemerintahan dalam jajahan dalam bentuk kisah penjajahan, laporan,dan sebagainya yang berisi tentang berbagai pengetahuan berupa deskripsi tentang adat istiadat. Susunan asia, sehingga menimbulkan tiga macam sikap dan pandangan dari kalangan terpelajar dari Eropa Barat.
B. Fase ke dua ( kira-kira XXI)
Dengan timbulnya beberapa karangan sekitar tahun 1960, yang mengklasifikasikan bahan tentang beragam budaya tertentu, maka timbullah Ilmu Antropologi yang saat itu menjadi ilmu akademikal dengan bertujuan : mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitive dengan maksud untuk mendapatkan suatu pengertian tentang tingkat-tingkat kuno dalam sejarah evolusi dan sejarah penyebaran kebudayaan manusia.
c. Fas eke Tiga ( Permulaan XX)
Ilmu antropologi menjadi sangat penting untuk mempelajari bangsa-bangsa diluar Eropa , menjadi suatu ilmu yang praktis. Yang mempunyai tujuan mempelajari masyarakat dan kemudian colonial dan guna dapat suatu pengertian tentang masyarakat kompleks.
D. Fas eke Empat ( Sesudah Kira-kira 1930)
Sekitar tahun 1930 ( sesudah perang dunia ke II) hamper tidak ada lagi bangsa-bangsa asli asli terpencil dari pengaruh kebudayaan Eropa-Amerika .Ilmu Antropologi seolah menghilang, tetapi warisan fase sebelumnya dikembangkan, setelah tahun 1951, 60 orang ahli antropologi dari Amerika dan Eropa mengadakan suatu symposium internasional untuk meninjau Fadan merumuskan pokok tujuan dan ruang lingkup, ilmu antropologi yang baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H