Mohon tunggu...
seftyan dwi rarangganis
seftyan dwi rarangganis Mohon Tunggu... -

aku terlahir dari sebutir air susu yang menjadikan akhu mencari sebuah arti jati diri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fase Antropolog

13 Maret 2014   02:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:00 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A.Fase Pertama

Kedatangan bangsa eropa ke benua afrika, asia dan amerika selama 4 abad memulai terkumpulnya tulisan-tulisan musyafir, pelaut, pendeta, pegawai pemerintahan dalam jajahan dalam bentuk kisah penjajahan, laporan,dan sebagainya yang berisi tentang berbagai pengetahuan berupa deskripsi  tentang adat istiadat. Susunan asia, sehingga menimbulkan tiga macam sikap dan pandangan dari kalangan terpelajar dari Eropa Barat.

B. Fase ke dua ( kira-kira XXI)

Dengan timbulnya beberapa karangan sekitar tahun 1960, yang mengklasifikasikan bahan tentang beragam budaya tertentu, maka timbullah Ilmu Antropologi  yang saat itu menjadi ilmu akademikal dengan bertujuan : mempelajari masyarakat  dan kebudayaan primitive dengan maksud untuk mendapatkan suatu pengertian tentang tingkat-tingkat kuno dalam sejarah evolusi dan sejarah penyebaran kebudayaan manusia.

c. Fas eke Tiga ( Permulaan XX)

Ilmu antropologi menjadi sangat penting untuk mempelajari bangsa-bangsa diluar Eropa , menjadi suatu ilmu yang praktis. Yang mempunyai tujuan mempelajari masyarakat dan kemudian colonial dan guna dapat suatu pengertian tentang masyarakat kompleks.

D. Fas eke Empat ( Sesudah Kira-kira 1930)

Sekitar tahun 1930 ( sesudah perang dunia ke II) hamper tidak ada lagi bangsa-bangsa asli asli terpencil dari pengaruh kebudayaan Eropa-Amerika .Ilmu Antropologi seolah menghilang, tetapi warisan fase sebelumnya dikembangkan, setelah tahun 1951, 60 orang ahli antropologi dari Amerika dan Eropa mengadakan suatu symposium internasional untuk meninjau Fadan merumuskan pokok tujuan dan ruang lingkup, ilmu antropologi yang baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun