Mohon tunggu...
seftyan dwi rarangganis
seftyan dwi rarangganis Mohon Tunggu... -

aku terlahir dari sebutir air susu yang menjadikan akhu mencari sebuah arti jati diri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peran Religius dan Agama dalam Masyarakat

1 Mei 2014   02:30 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:00 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut saya  sistem religius dan agama bagi suatu masyarakat adalah suatu kepercayaan dan keyakinan untuk mempercayai adanya Tuhan atau mempercayai adanya suatu keyakinan untuk beribadah dan memdapatkan pahala.

pada zaman dahulu masyarakat masih mempercayai dengan adanya kepercayaan Animisme dan Dinamisme. yaitu kedua kepercayaan tersebut dengan menggunakan suatu paham yang disebut menyembah suatu berhala. misalnya suatu makam, pohon yang ada penghuninya, atau gunung kawi (pesugihan), gunung yang di indonesia disebut-sebut bermanfaat untuk keuntungan pada seseorang mendapatakan harta yaitu uang dan kekayaan yang lainya. pada saat ini di indonesia masih separoh umumya masih menganut kepercayaan tersebut animisme dan dinamisme. kepercayaan tersebut adalah  sebagai kepercayaan yang turun temurun dari nenek moyang terdahulu sampai ke generasi penerus. sebenarnya suatu kepercayaan adalah dimana sesorang atau yang disebut masayarakat mempunyai pegangan untuk percaya kepada sang Khaliq.

Di indonesia ini masih terdapat pembagian islam yang dibagi dalam beberapa alira-aliran menuju ke agama islam, misalkan saja aliran Nahdlatul Ulama, Ahmaddiyah. Muhammaddiyah, dll. setiap orang mempunyai hak untuk beragama dan beribadah kepada Tuhan masing-masing, akan tetapi dalam islam masih berpedoman aliran-aliran islam masih dibagi dalam organisasi atau aliran yang saya sebutkan diatas.  kepercayaan adalah suatu yang sangat penting untukk masayarakat dimana masyarakat itu hidup untuk beragama. pada dasarnya suatu kepercayaan yang dianut nenek moyang sampai sekarang belum punah atau masih berkreasi dalam kehidupan masayarakat yang awam dallam dunia yang sudah modern ini.

menurut sosiologi agama yaitu definisi yang empiris, yaiti sisitem kepercayaan dan praktek yang telah dipersatukan yang berkaitan dengan hal-hal yang kudus kepercayaan-kepercayaan dan praktek-praktek yang bersatu menjadi suatu komunitas moral yang tunggal.
Tiga tipe kaitan agama dengan masyarakat:
a. masyarakat dan nilai-nilai sacralb. masyarakat-masyarakat praindustri yang sedang berkembangc. masyarakat-masyarakat industri sekuler

Pelembagaan agama adalah apa dan mengapa agama ada, unsur-unsur dan bentuknya serta fungsi struktur agama. Dimensi ini mengidentifikasikan pengaruh-pengaruh kepercayaan di dalam kehidupan sehari-hari.
Agama, konflik dan masyarakat
Upacara-upacara yang bernuansa agama suku bukannya semakin berkurang tetapi kelihatannya semakin marak di mana-mana terutama di sejumlah desa-desa.Misalnya saja, demi pariwisata yang mendatangkan banyak uang bagi para pelaku pariwisata, maka upacara-upacara adat yang notabene adalah upacara agama suku mulai dihidupkan di daerah-daerah.
Upacara-upacara agama suku yang selama ini ditekan dan dimarjinalisasikan tumbuh sangat subur. Anehnya sebab bukan hanya orang yang masih tinggal di kampung yang menyambut angin segar itu dengan antusias tetapi ternyata orang yang lama tinggal di kotapun menyambutnya dengan semangat membara. Misalnya pemilihan hari-hari tertentu yang diklaim sebagai hari baik untuk melaksanakan suatu upacara. Hal ini semakin menarik sebab mereka itu pada umumnya merupakan pemeluk yang “ fanatik” dari salah satu agama monoteis bahkan pejabat atau pimpinan agama. Jadi pada jaman sekarang pun masih banyak sekali hal yang menghubungkan agama dengan kepercayaan-kepercayaan seperti itu sehingga bisa menimbulkan konflik bagi masyarakat itu sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun