Mohon tunggu...
Seftina Lailatul Zuhro
Seftina Lailatul Zuhro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Jember

menulis adalah terapi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dominasi Fiskal dan Moneter, Manakah yang Lebih Berperan bagi Perekonomian Negara?

26 Maret 2023   13:57 Diperbarui: 26 Maret 2023   13:59 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Negara merupakan sebuah entitas penting yang menaungi sekaligus bertanggung jawab terhadap setiap individu yang ada di dalamnya. Idealnya negara merupakan sebuah struktur yang terbentuk terdiri dari masyarakat, wilayah, dan suatu pemimpin yang akan memperluas jaringan kinerjanya melalui orang-orang lain yang terlihat dan disebut suatu pemerintahan. Ketiga struktur tersebut akan saling mempengaruhi dan berkaitan satu sama lain, dimana hal ini dikarenakan subjek-subjek yang hidup dalam struktur akan hidup di satu tempat atau wilayah yang sama, dibawah naungan satu negara.

Sebab keterkaitan yang erat satu sama lain, penting bagi tiap-tiap subjek yang ada dalam struktur sebuah negara untuk saling mengerti dan memahami demi mewujudkan sebuah kepentingan maupun tujuan bersama yang hal tersebut tentu akan kembali lagi memiliki maksud seperti apa yang tiap subjek inginkan. Dalam mewujudkan sebuah kepentingan atau tujuan yang akan disebut sebagai kepentingan nasional, subjek dalam struktur ideal sebuah negara tersebut memerlukan berbagai macam aspek yang harus dipenuhi guna mencapai apa yang diinginkan. Contoh saja apabila ingin mencapai suatu kesejahteraan dan kemakmuran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka diperlukan aspek-aspek yang dapat membuat setiap individu dalam negara merasa makmur dan sejahtera. Seperti dalam aspek politik memiliki pemimpin yang jujur, adil, dan amanah sehingga dapat menjalankan tugas dan kinerjanya dengan baik untuk mengabdi kepada negara, aspek budaya memiliki potensi sejarah yang dapat diceritakan turun temurun kepada generasi yang mana hal itu dapat dikembangkan untuk diperkenalkan dengan negara lain sebagai sebuah ciri khas negara sendiri, dalam aspek sosial masyarakat negaranya memiliki ciri khas dalam pergaulan lingkup sosialnya, dan dalam aspek ekonomi tercapainya suatu kesejahteraan dan kemakmuran pendanaan agar tercapainya suatu pembaharuan yang dapat selaras dengan tercapainya kepentingan nasional.

Artikel ini akan membahas salah satu dari aspek pendukung bagi pemenuhan kepentingan nasional suatu negara agar mencapai tujuan yang diinginkannya, yakni aspek ekonomi. Dalam kehidupan yang sudah modern seperti saat ini, aspek ekonomi tidak hanya melulu berbicara tentang bagaimana negara memiliki banyak uang atau pendanaan yang dapat secara mudah dikelola untuk rakyat agar mereka sejahtera. Namun aspek ekonomi secara luas juga membahas dan melibatkan berbagai macam unsur baik itu dengan apa yang ada di dalam negeri maupun luar negeri. Secara luas aspek ekonomi negara membahas mulai dari hal rinci tentang tingkat pengangguran masyarakat yang ada dalam sebuah negara yang berujung pada tingkat kemiskinan, fluktuasi tenaga kerja warga negara yang ada di dalam negeri maupun luar negeri, sampai pada hal tingkat tinggi yakni peran keberadaan usaha-usaha swasta baik milik perseorangan dalam negeri maupun perusahaan multinasional yang ada di dalam negeri bagi aspek ekonomi sendiri.

Namun artikel ini tidak akan banyak membahas keseluruhan aspek ekonomi yang memiliki banyak unsur berpengaruhnya itu. Dalam artikel ini akan dibahas unsur fundamental penyusun dan pengatur aspek ekonomi dalam negeri, yakni Fiskal dan Moneter.

Pembahasan dimulai dari apa itu fiskal dalam ekonomi khususnya pengertiannya dalam ekonomi sebagai salah satu aspek dalam negeri. Fiskal dapat diartikan sebagai sebuah unsur yang didalamnya memiliki bagian-bagian yang berhubungan dengan pajak masyarakat dan pendapatan negara serta bagaimana hal tersebut dapat diperoleh. Fiskal nantinya akan membentuk suatu sistem yang akan melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan mempermudah subjek-subjek yang mengelola fiskal negara untuk mendapatkan esensi fiskal ekonomi itu sendiri. Dalam kata lain, pemerintah sebagai subjek yang bertanggung jawab mengelola fiskal dalam negeri yang akan mengeluarkan kebijakan fiskal sehingga masyarakat akan menaati kebijakan-kebijakan fiskal yang ada terkait pajak dan pendapatannya dengan tujuan memperoleh fiskal ekonomi demi membangun ekonomi sebuah negara.

Fiskal digunakan sebagai pemerintah untuk beberapa fungsi, diantaranya memperoleh pencapaian pendapatan nasional masyarakat, melihat tingkat produksi dalam negeri, dan suatu unsur untuk menyeimbangkan stabilitas perekonomian. Fiskal juga merupakan unsur yang murni berasal dari masyarakat, berupa pajak-pajak yang harus dibayarkan oleh masyarakat yang nantinya dikelola pemerintah dengan fungsi yang telah disebutkan diatas, yang mana nantinya akan bertujuan kembali untuk mewujudkan kepentingan nasional yang selaras dengan keinginan masyarakat, dalam kata lain sebagai bentuk perwujudan ekonomi nasional yang lebih baik.

Kebijakan-kebijakan fiskal yang bersumber dari pendanaan pajak masyarakat memiliki hasil yang dikelola oleh pemerintah yang dinamakan sebagai APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional). Nah, APBN yang telah terkumpul tersebut juga yang akan terbagi-bagi oleh pemerintah guna pembangunan dalam negeri yang bertujuan mensejahterakan rakyat. Ini berarti semakin banyaknya pendapatan negara yang berasal dari adanya kebijakan fiskal akan berbalik dampaknya pada masyarakat sendiri dengan semakin majunya pembangunan dalam negeri. Dan hal ini selanjutnya akan membuka banyak pintu untuk memperoleh pendapatan ekonomi dari beberapa macam sektor lain.

Selain fiskal ada juga moneter yang menjadi salah satu dominasi faktor yang membangun aspek ekonomi dalam negeri. Jika fiskal merupakan suatu unsur pendanaan yang bersumber dari masyarakat, maka moneter adalah suatu unsur pembangun ekonomi yang berasal dari luar masyarakat, berupa stabilitas keuangan dan harga dalam pasar. Dalam perekonomian suatu negara, moneter dikelola oleh bank sentral negara yang selain bertujuan sebagai pondasi ekonomi negara dalam aspek tingkatan harga dan mata uang, moneter juga bertujuan utama sebagai penjaga stabilitas ekonomi negara dengan dunia internasional, yang diwujudkan dengan stabilitas neraca pembayaran uang.

Singkatnya, moneter merupakan aspek yang berbicara tentang uang yang telah ada. Tentang bagaimana untuk membuat harga-harga yang ada di pasar baik dalam negeri maupun pasar internasional tetap stabil, sekaligus mempertahankan agar masyarakat tetap memiliki daya konsumtifitas yang dapat jadi pemasukan ekonomi negara. Moneter juga menjaga ekonomi dari kestabilan inflasi dan deflasi yang harus berjalan seiringan dan saling menyeimbangi, oleh karena itu tidak hanya produktivitas masyarakat saja yang penting namun daya beli masyarakat juga dibutuhkan.

Sama seperti fiskal, unsur-unsur dalam pemenuhan standarisasi moneter negara juga nantinya diperoleh melalui sebuah kebijakan yang dinamai kebijakan moneter, dan hal ini menjadi tugas bagi bank sentral guna mengatur implementasinya. Kebijakan-kebijakan yang keluar bisa berupa instrumen diskonto, suku bunga bank, tentang kebijakan politik pasar terbuka yang sangat amat luas jangkauannya, bisa mencapai lingkup saham, obligasi, dan sebagainya.

Bagi negara, baik kebijakan fiskal maupun moneter yang harus dipenuhi sama-sama menjadi pondasi ekonomi yang membangun sekaligus menguatkan perekonomian negara agar tercapai tujuan utama dalam kepentingan nasional. Tidak memandang lebih dominan mana antara satu sama lain sebab sudah seharusnya keduanya berjalan secara beriringan dengan sinergi yang baik apabila diperlukan.

Kedua unsur ini sudah seharusnya sama-sama saling bersinergi dalam membangun perekonomian negara termasuk pada negara-negara maju dan adidaya seperti contoh Amerika, negara di Eropa dan negara yang sudah memiliki stabilitas ekonomi yang disebut welfare state, juga di negara-negara berkembang atau negara yang masih disebut disadvantage society yang masih terpinggirkan. Yang menjadi perbedaan adalah bagaimana tata kelola kebijakan pemerintah serta faktor-faktor yang mempengaruhi, seperti kependudukan, pertumbuhan masyarakat, sumber daya alam, GDP, pembangunan dalam negeri dan lainnya. Yang terjadi pada fiskal umumnya di negara maju lebih mengedepankan dan fokus pada mekanisme pembentukan pendapatan nasional yang tinggi sebab banyaknya faktor yang mendukung pemerintah mendapat iuran pajak dari masyarakat maupun perusahaan industri yang beroperasi, sedangkan fiskal di negara berkembang masih berjalan pada usaha peningkatan investasi yang bisa dilakukan melalui capital formation, sebab salah satunya faktor bisa karena kurangnya modal yang negara berkembang miliki.

 Hal yang bisa menjadi tolak ukur atas bagaimana perkembangan dua pondasi fiskal dan moneter negara maju dan berkembang adalah terletak pada kependudukan yang ada dalam negaranya. Bagaimana jalannya pertumbuhan dan pengurangan penduduk, faktor lapangan kerja yang mempengaruhi rata-rata pendapatan tahunan, tingkat produksi dalam negeri, dan sebagainya. Hal ini tidak bisa dikomparasikan sebab perbedaan potensi yang dimiliki negara tidak bisa disamaratakan.

Kesimpulannya baik fiskal dan moneter di setiap negara baik itu negara dengan perkembangan ekonomi yang sudah stabil dan baik maupun yang masih dalam tahap perkembangan, sama-sama memiliki peran besar yang penting guna membangun dan menstabilkan perekonomian dalam negeri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun