KKN BTV III UNEJ : STRATEGI PEMASARAN PRODUK "ALAT-ALAT DAPUR ALUMUNIUM" DI MEDIA SOSIAL DAN PENINGKATAN PENDAPATAN PELAKU UMKM YANG TERDAMPAK COVID-19 DI DESA MRAWAN KECAMATAN MAYANG OLEH KELOMPOK 31
Mrawan, Â Desa Mrawan merupakan salah satu Desa yang berada di Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Desa Mrawan adalah bagian dari kecamatan Mayang paling ujung barat yang berbatasan dengan Kecamatan Pakusari. Jarak antara desa Mrawan dengan kantor kecamatan 10 km. Wilayah Mrawan merupakan dataran rendah yang terdiri dari lahan pertanian yang sangat banyak. Kondisi alam yang subur tersebut membuat sebagian besar masyarakatnya mayoritas bermata pencaharian sebagai petani. Desa Mrawan memiliki luas 1279,55 km yang terdiri dari 5 dusun, yaitu : Dusun Lengkong Barat, Dusun Lengkong Toko, Dusun Gumuk Suda, Dusun Rowo dan Dusun Pringtali.
Jumlah Rukun Tetangga yang berada di Desa yaitu 56 RT. Jumlah Rukun Warga didesa Mrawan terdapat 18 RW. Jumlah penduduk di Desa Mrawan yaitu 8859 Jiwa. Masalah yang dihadapi oleh Desa Mrawan pada masa pendemi ini keuangan dalam modal UMKM yang sangat terbatas, tidak berkembang pesat di berbagai sektor yang ada didesa tersebut. Desa Mrawan memiliki potensi pekerja yang sangat banyak akan tetapi tidak bisa melakukan dengan baik di berbagai sektor seperti UMKM yang sangat banyak tetapi tidak pernah dipasarkan diberbagai daerah yang ada di Jember bahkan di desa Mrawan sendiri banyak sekali masyarakat tidak tahu UMKM di Mrawan ini sangat banyak. Contoh dari UMKM yang ada di Desa Mrawan ini seperti Kue Kacang, Jamur Tiram, Catering, Alat-alat Dapur, dll.
Saya memilih tempat  KKN BTV III di Desa Mrawan dikarenakan saya menginginkan Desa Mrawan agar dikenal oleh masyarakat yang ada di Jember dengan potensi UMKM yang tidak pernah dipasarkan di berbagai daerah yang ada di Jember. Saya mengambil tematik Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Yang Terdampak Covid-19. UMKM di Mrawan yang sesuai dengan temaatik yang saya ambil adalah UMKM produksi alat-alat dapur yang terbuat dari alumunium seperti parut kelapa, gobet atau parutan jagung, panci, erus, alat penyiram tanaman, cetakan hongkong dan lain sebagainya. UMKM produksi alat-alat dapur yang terbuat dari alumunium ini diproduksi langsung oleh Mas Antok yang berada di Dusun Lengkong Barat RT 01 RW 02. Produksi alat-alat dapur ini pertama kali tahun 2003 yang di kelola oleh Bapak Ponedi akan tetapi sejak tahun 2017 yang mengelola anak dari Bapak Ponedi yaitu  Mas Antok.
Sebelum pandemi melanda Indonesia permintaan peralatan dapur aluminium ini permintaan dari pedagang sendiri yang memiliki toko grosir alat alat dapur yang ada di Jember dan pesanan dari berbagai daerah yang ada di Jawa Timur seperti Banyuwangi,Tuban, Blitar, Gresik dan lain sebagainya yang berada di Jawa Timur.  Sebelum pandemi ini produksi sangat stabil dan terus meningkat dikarenakan pesanan yang sangat banyak dari berbagai daerah tersebut sehingga omset penjualan sangat  meningkat dan para pekerja sangat banyak untuk memproduksi alat-alat dapur yang diminta oleh pemesan kepada Mas Antok. Â
Sejak ada pandemi covid-19 ini Mas Antok membuat alat-alat dapur ini setiap hari untuk  stok di rumahnya agar supaya jika ada pesanan langsung di kirim. Selama pandemi ini  pekerjanya sangat sedikit yaitu ada 3 orang dengan Mas Antok sendiri dibandingkan sebelum ada pandemi covid-19. Produksi yang sangat menurun ini menyebabkan pengurangan karyawan. Dikarenakan pendapatan dan omset penjualan sangat minim menyebabkan pengurangan karyawan tersebut yang keputusan diambil oleh Mas Antok. Pandemi Covid-19 ini sangat mempengaruhi  produksi alat-alat dapur dikarenakan masalah pemasaran yang sangat menurun drastis tidak ada pesanan dari wilayah Jawa Timur seperti Tuban,Gresik,Blitar dan lainnya. Banyuwangi dan wilayah Jember yang sudah menjadi pelanggan dari Mas Antok ini pun mengambil stok parut kelapa dan gobetan atau parutan Jagung sangat sedikit sekali.
Program kerja pada KKN saya akan membantu untuk memasarkan produksi alat-alat dapur menggunakan media sosial seperti Whatsapp, Facebook,Instagram,dll dan saya akan memasukkan alat-alat dapur tersebut ke toko grosir dan bumdes yang ada di Desa Mrawan dan Kecamatan Mayang agar dikenal oleh masyarakat yang berada di wilayah sekitar Desa Mrawan. Â Selama saya KKN di Desa Mrawan ini saya akan membantu membuatkan Whatsapp, Facebook,Instagram,dll untuk mempermudah pembeli untuk memesan produksi alat-alat dapur tersebut.Â
Selama KKN di Desa Mrawan saya melakukan kegiatan mingguan yaitu sebagai berikut Minggu pertama saya melakukan survey lokasi, observasi masalah yang dialami oleh pelaku UMKM alat-alat dapur yang terbuat dari Alumunium selama pandemi covid-19, Minggu ke-dua saya melakukan pendampingan melakukan proses pembuatan produk yang dibuat oleh Mas Antok, Minggu ke-tiga saya melakukan pendampingan strategi pemasaran produk untuk memasarkan produk tersebut dimedia sosial dan peng upload produk ke media sosial yang digunakan, Minggu ke-empat saya melakukan evaluasi kinerja hasil produksi dan pembuatan laporan hasil Akhir. Â (SEFTIAN FIR RIZQIYAH/Kel.31/drg. Rendra Chriestedy Prasetya, M.DSc)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H