Mohon tunggu...
Sefri Ton
Sefri Ton Mohon Tunggu... Penulis - Sang Pujangga

Suka jalan, suka nulis, suka nyanyi, suka main bola, suka hati

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Pendapatan Nasional Indonesia: Belajar Memahami

19 Desember 2022   07:30 Diperbarui: 19 Desember 2022   07:37 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita sering dengar dan bicarakan pendapatan, baik pendapatan sendiri maupun pendapatan orang lain. Pendapatan merupakan jumlah nilai/uang yang diterima dari sebuah aktivitas yang menghasilkan nilai ekonomi. 

Contoh seorang yang bekerja sebagai peternak ayam maka memperoleh pendapatan dari menjual hasil panen ternak ayam. Seorang pengusaha memproduksi barang atau jasa dan menjual sehingga mendapatkan uang. Uang itu sebagai pendapatannya. Pendapatan tidak hanya di peroleh pribadi atau perusahaan, tetapi suatu negara juga mempunyai pendapatan. Pendapatan suatu negara ini disebut pendapatan nasional.

Apa itu?

Pendapatan nasional merupakan seluruh pendapatan yang diperolah masyarakat suatu negara dalam kurun waktu tertentu. Pendapatan nasional menjadi salah satu indikator penting dalam menggambarkan kesejahteraan atau kemakmuran perekonomian negara. 

Ukuran kesejahteraan dan keterkaitan ekonomi suatu Negara dapat digambarkan melalui kemampuan masyarakat menghasilkan beragam produk, menciptakan pendapatan, mengkonsumsi, serta menambah aset pada kurun waktu tertentu. Dalam menciptakan pendapatan sangat berhubungan dengan faktor produksi. 

Pendapatan dari faktor-faktor produksi adalah pendapatan atau pembayaran dalam bentuk balas jasa (seperti upah dan gaji) dan non-tenaga kerja (bunga, dividen, royalti dan kompensasi lain atas kepemilikan faktor-faktor produksi). Pendapatan ini merupakan sumber dana bagi penghidupan masyarakat.

Pendapatan nasional dapat menjadi ukuran kekayaan jika produk yang dihasilkan dalam suatu perekonomian dikaitkan dengan pola dan perilaku konsumsi masyarakat. 

Masyarakat Indonesia mempunyai kekayaan yang berbeda, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. Kekayaan yang dimiliki dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. 

Indonesia sendiri mempunyai kekayaan alam yang melimpah, namun belum sepenuhnya menjamin sebagai negara kaya. Indonesia harus mampu menjamin dan memproduksi barang/jasa sesuai kebutuhan rakyatnya. Jumlah barang/jasa yang produksi Indonesia dalam waktu satu tahun adalah gambaran kondisi kaya atau miskinnya negara.

Ilustrasi Investasi Indonesia. Sumber: pngegg.com
Ilustrasi Investasi Indonesia. Sumber: pngegg.com

Kegiatan ekonomi masyarakat menunjukkan hubungan erat antara empat macam rumah tangga ekonomi, yaitu rumah tangga, perusahaan, pemerintah dan luar negeri. Bagan diatas menggambarkan pendapatan nasional yaitu pendapatan yang diterima oleh golongan-golongan masyarakat sebagai bentuk balas jasa sehubungan dengan produksi barang-barang dan jasa tersebut.

Sumber Pendapatan Negara Indonesia

Negara Indonesia memperoleh pendapatan dari pajak, retribusi daerah (PNBP), hibah, dan lainnya.

Penerimaan Negara dari Pajak

Pajak merupakan sumber pendapatan terbesar Indonesia. Pajak itu sendiri adalah pungutan yang dikenakan atas suatu benda, baik itu barang, jasa, atau barang tertentu yang mempunyai nilai guna, dan yang menjadi pembayaran wajib bagi warga negara yang telah memenuhi kriteria wajib pajak. 

Di Indonesia, ada dua pihak yang berwenang memungut pajak, yaitu pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Dewan Negara memiliki kekuatan untuk mengumpulkan pajak pusat melalui Dewan Pajak. 

Dewan daerah berwenang untuk memungut pajak daerah melalui dewan pajak. Total penerimaan pajak Indonesia setiap tahun dicatat oleh Badan Pusat Statistik. Besaran penerimaan pajak Indonesia tahun 2022 sebesar 6,375,560.40 miliar rupiah.

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Undang-Undang No.9 Tahun 2018 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak mengatur bahwa PNBP adalah pungutan yang dibayar individu atau badan tertentu dengan memperoleh manfaat langsung maupun tidak langsung atas layanan atau pemanfaatan sumber daya. 

Negara berhak menerima bagian dan menjadi penerimaan pemerintah pusat, selain penerimaan perpajakan dan hibah. Pendapatan ini dikelola melalui mekanisme APBN. Penerimaan bukan pajak Indonesia setiap tahun tercatat di Badan Pusat Statistik. Besaran PNBP tahun 2022 adalah 671,111.29 miliah rupaiah. Jenis-jenis Pendapatan Negara Bukan Pajak bersumber dari:

  • Pemanfaatan sumber daya alam meliputi pemanfaatan tanah, air, udara, ruang angkasa, dan sumber daya alam yang dimiliki dan dikuasai oleh pemerintah. Contoh minyak dan gas.
  • Layanan, misalnya setiap penyediaan barang, jasa, atau jasa administrasi yang menjadi tanggung jawab negara, dan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat serta untuk melaksanakan ketentuan undang-undang. Contohnya termasuk kereta api, pendidikan, perawatan kesehatan, dan hak cipta.
  • Pengelolaan Barang Milik Negara adalah kegiatan menggunakan, memanfaatkan, dan memindahtangankan semua barang yang dibeli/diperoleh atas beban anggaran pendapatan dan belanja Negara.
  • Pengelolaan barang milik negara adalah kegiatan di mana semua barang yang diperoleh atau diperoleh dengan mengorbankan anggaran pendapatan negara atau diperoleh melalui akuisisi lain yang sah digunakan, dilepaskan dan dialihkan.
  • Pengelolaan dana adalah pengelolaan dana negara yang diterima dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau perolehan lain yang sah untuk tujuan tertentu. Misalnya anggaran pembangunan lainnya.
  • Hak-hak negara lainnya adalah hak-hak negara di luar sumber-sumber penerimaan negara tersebut di atas yang diatur dengan peraturan perundang-undangan. Misalnya, barang sitaan yang dijual di lelang atau denda karena pelanggaran publik.

Hibah

Hibah adalah pendapatan bebas pajak, meskipun merupakan pendapatan bebas pajak. Hibah mempunyai klasifikasi dan pengaturannya sendiri. Pemberian hibah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Perolehan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah. 

Subsidi adalah setiap penerimaan pemerintah yang diterima dari luar negeri atau dari luar negeri dalam bentuk mata uang, mata uang yang dikonversikan ke dalam rupiah, barang, jasa, dan/atau surat berharga yang diterima oleh pemberi hibah yang tidak untuk dibayar kembali. Besaran hibah tahun 2022 sebesar 579.90 miliar rupiah. Jenis-jenis hibah:

  • Hibah terencana yaitu mekanisme hibah yang sudah direncanakan dan dicatat melalui Daftar Rencana Kegiatan Hibah (DRKH).
  • Hibah langsung (hibah non-DRKH), yaitu hibah tanpa melalui mekanisme perencanaan
  • Hibah melalui KPPN adalah hibah yang pencairannya dilakukan di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) atau Bendahara Umum Negara (BUN)
  • Hibah tanpa melalui KPPN, yaitu jenis hibah ini proses penarikannya tidak dilaksanakan di BUN atau KPPN
  • Hibah dalam negeri yaitu hibah yang berasal dari lembaga keuangan maupun non-keuangan dalam negeri, pemerintah daerah, perusahaan atau orang asing yang melakukan kegiatan atau berdomisili di Indonesia.
  • Hibah luar negeri yakni sumber hibah yang diberikan negara asing, lembaga keuangan asing, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), lembaga internasional, atau lembaga lainnya serta perusahaan atau orang Indonesia yang sementara bertempat tinggal dan melaksanakan aktivitas di luar negeri.
  • Hibah daerah adalah jenis hibah yang dialihkan atau dilimpahkan hak dari pemerintah pusat atau pihak lain kepada pemerintah daerah (pemda) atau sebaliknya. Semua aktivitas ini dilakukan melalui perjanjian.

Hibah biasanya ditujukan untuk mendukung program pembangunan nasional atau lebih spesifik, seperti ketika suatu negara dalam keadaan darurat atau krisis, atau bencana atau pandemi. Penerimaan negara tidak hanya berasal dari sektor pajak, tetapi pajak merupakan sumber penerimaan pemerintah terbesar dibandingkan dengan sektor lainnya. Bahwa dengan patuh membayar pajak, kita ikut serta dalam pembangunan negara kita.

Faktor Yang Pengaruhi Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:

  • Sumber daya manusia. Manusia dalam suatu Negara menjadi kunci dalam pengelolaan sumber daya alam. Kualitas manusia yang tinggi dapat menghasilkan pendapatan Negara yang tinggi. Sebagai contoh Negara Singapura yang hanya tergolong Negara kecil dan sumber daya alam yang sangat terbatas mampu menjadikan Negara Singapura menjadi Negara kaya. Indonesia dikelanl sebagai Negara yang kaya akan sumber daya alam, namun ketersediaan SDM berkualitas masih sangat kurang. Sangat perlu peningkatan kualitas manusia agar mampu bersaing dan unggul.

  • Sumber daya alam (SDA) yang melimpah. Negara yang memiliki potensi SDA melimpah dan mampu dikelola dengan baik dapat menghasilkan pendapatan nasional yang tinggi. Contohnya Negara Indonesia dikenal dengan Negara yang kaya akan SDA, namun penegelolaan yang belum baik, sehingga belum mampu memberi pendapatan nasional tinggi bagi Negara.

  • Ketersediaan modal. Modal digunakan untum mengelolah sumber daya alam dalam suatu Negara. Keterbatasan modal akan menghambat proses pengelolaan. Negara yang memiliki keterbatasan modal, akan mengundang investor dari luar negeri. 

  • Penenanaman modal asing dalam negeri, membutuhkan beberapa syarat yaitu ketersediaan sumber daya alam yang masih memadai; keamanan dalam negeri Indonesia harus kondusif; peraturan perundang-undangan terkait penegakan hukum dan ketenagakerjaan yang kondusif dan lancar; upah tenaga kerja yang relative murah; Negara dengan upah tenaga kerja yang mahal, akan membuat investor berpikir dua kali untuk menanamkan modal di Negara tersebut; dinamika politik dan pemerintahan yang stabil di dalam negeri, serta mudahnya birokrasi terkait investasi dari pemodal asing.

  • Teknologi produksi yang digunakan sudah memadai. Negara yang mempunyai teknologi dalam berproduksi yang masih sederhana akan menghasilkan produktivitas yang rendah, baik dalam menghasilkan barang atau jasa. Berbeda halnya dengan penggunaan teknologi canggih, akan menghasilkan produktivitas yang tinggi. Negara dengan produktivitas tinggi tentu menghasilkan pendapatan negara yang tinggi pula.

  • Stabilitas keamanan dan politik dalam negeri. Stabilitas keamanan dan politik yang buruk dapat memengaruhi tingkat capaian pendapatan nasional. Sebagai contoh dalam negeri sering terjadi demonstrasi, tauran, kekerasan, ancaman terorisme, atau hal lain yang mengancam keamanan dalam negeri, maka perekonomian akan menjadi tidak menentu.

  • Arah kebijakan pemerintah. Dinamika dalam negeri sangat tergantung pada kebijakan pemerintah. Kebijakan pemerintah yang tepat dan berkualitas akan sangat berpengaruh besar dalam pendapatan nasional. Kebijakan pemerintah terutama dalam bidang ekonomi dan politik dengan pelaksanaan yang bertanggungjawab akan sangat meningkatkan pendapatan nasional.

  • Keadaan atau letak geografis dan geologis Negara. Letak geografis dan geologis berhubungan dengan resiko munculnya bencana alam yang berulang di setiap waktu. Bencana alam akan mengacam atau merusak sarana dan prasarana produksi suatu Negara. Misalnya bencana gempa bumi, tsunami, badai, atau banjir sangat berdampak buruk bagi capaian pendapatan nasional. Wilayah yang jauh dari bencana akan sangat menguntungkan, mengingat tidak perlu adanya perbaikan kerusakan akibat bencana. Investator yang menanamkan modal di wilayah ini juga akan merasa tenang.

Memahami pendapatan nasional akan membantu menyadarkan kita sebagai warga negar dan dapat berperan aktif dalam menjaga potensi sumber pendapatan Negara. 

Sumber pendapatan bisa berasal dari kekayaan alam, atau bisa dari warga Negara. Kita sebagai warga Negara perlu meningkatkan kemampuan untuk bisa berdaya saing. Pertanyaannya bagaimana cara meningkatkan daya saing manusia supaya meningkatkan pendapatan negara? Langkah apa yang harus harus dilakukan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun