Beberapa waktu lalu, Indonesia terjadi Tragedi Kanjuruhan yang memakan korban sebanyak 135 orang tewas. Dunia belum juga belum selesai berduka, sekarang ditambah lagi dengan Tragedi Itaewon atau Tragedi Hellowen Itaewon.Â
Tragedi ini terjadi di Seoul, Korea Selatan, pada malam minggu tanggal 29 Oktober 2022. Acara perayaan helloween orang-orang Korea memakai kostum dan ingin melakukan pesta seperti biasanya.Â
Antusiasme masyarakat korea saat itu tinggi mengingat sudah tiga tahun tidak pernah terlaksana mengingat pandemic covid-19. Acara pesta helloween biasanya diadakan Itaewon.Â
Masyarakat sebanyak ratusan ribu orang beramai-ramai datang ke Itaewon. Situasi sudah dapat dibayangkan sangat ramai dan penuh dengan manusia, dan pesta helloween berlangsung.
Situasi pesta dan berdesakan makin parah sekitar pukul 22.20 waktu setempat, banyak orang masuk dalam jalan sempit dan berdesak-desak sehingga membuat petugas polisi dan petugas darurat kesulitan untuk mengatur.Â
Polisi tentu berusaha untuk membuat situasi menjadi tenang dan damai. Namun ternyata kemaiaan dikatakan mencapai 10 kali lipat dari situasi normal.Â
Situasi keramaian membuat orang berdesak-desakan sehingga kekurangan oksigen dan tewas. Tragedi Itaewon menewaskan sekitar 154 orang, 355 Orang dinyatakan hilang dan korban luka-luka.
Penyebab Perilaku Penonton Pesta Helloween Itaewon
- Perilaku Massa
Jika kita cermati bahwa pesta helloween Itaewon Korea ini merupakan kumpulan massa yang sangat besar dalam satu lokasi. Ketika ada massa berkumpul, akan muncul perilaku jiwa massa.Â
Jiwa masa seperti dikatakan Prof. Drs. Koentjoro, MBSc., Ph.D (dosen Psikolog Universitas Gadjah Mada) merupakan motivasi seseorang bertindakan aneh diluar kebiasaan kesehariannya.Â
Situasi ini akan benar terjadi apabila didukung dengan kesamaan pakaian pada saat itu. Keanehan perilaku menimbulkan provokasi dan terjadi desak-desakan.Â
Seperti dikutip detik.com bahwa ada pemicuh ditengah kerumunan. Banyak orang berpesta dengan menggunakan narkoba. Penggunaan narkoba ini tentu membuat orang tidak dapat mengendalikan diri lagi. Situasi jiwa massa dan pengaruh narkoba semakin parah. apalagi penonton yang hadir umumnya adalah remaja.
- Penyimpangan Perilaku Remaja
Dapatkan kita katakan bahwa penyebab Tragedi Itaewon ini karena terdapat penyimpangan perilaku remaja? Mengingat remaja adalah masa peralihan menuju dewasa. Masa remaja ini ingin menunjukan jati diri, ingin mencari perhatian dan mendapat pengakuan dari lingkungan.Â
Berdasarkan harian detik.com bahwa sebagian besar orang yang tewas dalam Tragedi Itaewon adalah remaja. Kita bisa memperhatikan alasan dan perilaku para remaja hadir dalam pesta tersebut.Â
Kehadiran remaja dalam acara tersebut bisa menyimpang, karena lemahnya kontrol diri. Remaja umumnya belum mampu mengendalikan kemampuan diri dan dengan tepat. Remaja berpotensi melaksanakan aksi yang melanggar aturan.
Berdasarkan penyebab perilaku penonton maka beberapa solusi yang ditulis dalam European Journal of Educational and Development Psychology, bahwa perlu adanya edukasi dan pendampingan kepada remaja.Â
Orang tua perlu belajar mengelola dan menangani anak-anak. Hal ini berhubungan dengan perilaku sadar diri. Orang tua dapat memantau perkembangan anak terutama masa remaja hingga bisa memasuki masa dewasa penuh tanggung jawab. Sementara pemerintah harus membuat dan pertegas aturan terkait keramaian.Â
Acara pesta helloween dalam budaya Negara barat memiliki uforia yang sangat tinggi. Tidak heran penontonnya berdesak-desakan hadir. Acara pesta ini sebaiknya diatur supaya tidak terjadi tragedi. Aparatur keamanan perlu juga dipersiapkan dengan baik untuk mengamankan situasi pesta.Â
Pengamanan pesta perlu dipersiapkan seperti pasukan anti-huru hara, pasukan khusus dan pasukan penyusup untuk mengamankan profokator penonton. Dengan tindakan pengamanan yang baik tentu korban tidak akan berjatuhan.
Kesempatan ini saya juga ucapkan Turut Berdukacita Atas Tragedi Itaewon Korea. Semoga selalu damai bagi keluarga korban. Demikian artikel ini, silahkan tuliskan pendapatmu mengenai Tragedi Halloween Itaewon. Terima kasih..!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H