Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) adalah kegiatan bisnis yang digerakkan perorangan, keluarga kecil, atau organisasi usaha kecil. Jenis bisnis dikategorikan atas jumlah pendapatan per tahun, jumlah asset/kekayaan, dan jumlah tenaga kerja yang bekerja di sana.Â
Kelompok usaha ini mendominsi wilayah Indonesia. Berdasarkan data Kementrian K&UKM pada tahun 2019 jumlahnya sebanyak 65,47 juta unit. Sementara usaha skala besar sebanyak 5.637 unit. Berdasarkan data dapat dikatakan bahwa UMKM 99,99% menguasai Indonesia.
UMKM Indonesia akan pondasi utama dalam perekonomian rakyat. Penyerapan tenaga kerja mencapai 95% dari total karyawan dalam negeri. Hal ini yang menjadikan bisnis sebagai motor penggerak ekonomi.Â
Pemerintah sekarang terus memunculkan kebijakan untuk berkembang jadi mandiri atau sering dikatakan naik kelas. Miriplah dengan istilah di sekolah dasar.
Kemajuan UMKM di Indonesia mulai meningkatkan secara kualitas. Selama ini UMKM tidak berkoneksi dengan pasar, sulit mengakses keuangan atau jaringan, dan ketrapilan SDM yang masih terbatas.Â
Tiba saat perlu memanfaatkan teknologi digital demi membuka ruang gerak bagi UMKM dalam berkarya. Ruang gerak sengaja dibuka oleh pemerintah untuk mengantisipasi kondisi ekonomi dimasa mendatang, menjaga serta memperkokoh struktur ekonomi nasional.
Zaman revolusi digital 4.0, berdampak pada perubahan perilaku konsumen. Konsumen dari gaya berbelanja offline menjadi online. Pekerja UMKM harus diservis demi mengikuti dinamika yang ada. Usahawan dituntun memiliki wawasan luas, menguasai dan menerapkan teknologi digital.
Meninjau Hambatan dan kebutuhan UMKM
Perkembangan dunia ekonomi digital, UMKM wajib mulai membidik dan mengaplikasikan digital tools. Saat ini, digital tools marketing menjadi senjata andalan perusahaan global maupun perusahaan kecil dalam menjalankan bisnis. Pemanfaatan Marketing tools akan mendongkrak produktivitas maupun profitabilitas. Perusahaan besar sudah mulai berinvestasi dengan menggunakan perangkat digital marketing ini.Â
Namun berbeda dengan UMKM. Tantangan UMKM adalah harus mengedukasi karyawannya dengan peluang bisnis dan tren digital. Pemilik usaha terkadang menganggap cukup adopsi digital sedikit dalam bisnis. Bila ingin bersaing, ada beberapa aspek ketrampilan yang akan menjadi kunci dalam bisnis digital. Kunci keterampilan sumber daya manusia dalam bisnis, antara lain:
- Mampu mengelola website atau situs resmi.
- Mampu melakukan pemasaran online.
- Mampu menerapkan digitalisasi dalam atministrasi kantor, seperti membayar gaji, mengelola data pelanggan atau konsumen, serta rantai pasok.
 Keterampilan Karyawan UMKM  Zaman Digital
Penggunaan platform digital adalah bagian harus ada dalam bisnis. Akan tetapi usaha mikro dan kecil masih belum mengaplikasikan atau menerapkan digital tools.Â
Proses penerapan atau penggunaan teknologi ini disebabkan oleh adanya gap antara ketrampilan digital dari karyawan dengan kebutuhan bisnis.Â
Ketrampilan yang harus dimiliki oleh staf agar menjadi kunci bisnis digital, yaitu:
1. Ketrampilan mengelola websiteÂ
Penggunaan website dalam bisnis sudah umum, hampir semua bisnis. Penggunaan situs ini bisa digunakan untuk penjualan online. Konsumen juga terkadang melakukan riset melalui situs perusahaan untuk mengetahui produk yang ingin dibeli. Oleh sebab itu, website perlu disiapkan agar menampilkan produk atau jasa yang dimiliki. Perusahaan akan terhubung dengan konsumen atau calon pelanggan setia melalui website.
Pengelolaan situs dapat dilakukan oleh karyawan sendiri tanpa harus menyewa website developer. Alasan pentingnya mengelola situs sendiri yaitu dapat memastikan tampilan situs dan konten sesuai kebutuhan bisnis. Tim perlu mempunyai ketrampilan membuat konten yang sesuai dengan search engine optimisation (SEO) dan kemampuan dalam meninjau performa situs.
2. Ketrampilan menghasilkan gambar digital
Era digital sekarang perlu memiliki ketrampilan menghasilkan gambar digital. Kebutuhan ketrampilan ini akan berhubungan dengan banyak aspek usaha seperti branding hingga penjualan online. Sebagai pemilik usaha perlu melakukan investasi untuk membiayai karyawan dalam mengikuti pelatihan. Opsi lainnya juga bisa dilakukan yaitu dengan merekrut karyawan baru atau menggunakan pihak ke tiga.
Opsi-opsi tersebut dapat diambil agar bisa menghasilkan konten gambar profesional dan konsisten. Konten gambar yang dihasilkan digunakan untuk membangun image bisnis hingga dikenal oleh konsumen. Konten gambar dapat disebarluaskan melalui situs, media sosial, atau display online.
3. Ketrampilan beradaptasi dengan digital tools
Ketersediaan aplikasi digital dalam bisnis saat ini sudah banyak. Tools digital marketing itu sendiri adalah aplikasi atau alat yang digunakan seseorang dalam perusahaan untuk mengembangkan produk atau jasa melalui digital marketing. Tools marketing ini untuk melakukan riset pasar, direct email, sosial media, periklanan dan lainnya.
Penggunaan aplikasi digital tools bagi perusahaan diperlukan sumber daya manusia yang memadai. Bagi UMKM tentu hal yang sedikit kesulitan jika tidak dilakukan pelatihan yang memadai dan adaptasi untuk penggunaan aplikasi. Perlu diketahui bahawa saat ini penggunaan tool digital marketing sangat membantu pengembangan dan pemasaran bisnis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H