Kenali trigger-mu sendiri, apakah buku, film, atau percakapan-percakapan dengan topik tertentu. Kalau kamu sudah mengenali apa yang menjadi trigger-mu kamu bisa menghindari trigger tersebut. Misalnya kamu tertrigger dengan buku-buku dengan genre fantasi karena khayalanmu biasanya seputar fantasi maka kamu sebaiknya tidak membaca buku-buku dengan genre tersebut.
2. Latihan mindfulness
Pada latihan mindfulness kamu akan berlatih untuk mengobservasi pikiranmu sendiri dan membawanya kembali fokus saat pikiranmu melayang-layang. Nah ini adalah skill yang kamu perlukan, kalau kamu punya kecenderungan berkhayal berlebih. Dengan terbiasa latihan mindfulness kamu jadi bisa sadar saat pikiranmu mulai masuk ke dunia khayal, dan bisa responsif dengan membawanya kembali ke momen di sini dan sekarang (real life).
3. Tekan kompulsivitas
Biar kamu gak terus-terusan punya kebiasaan mengkhayal kamu harus menekan kompulsivitas untuk masuk ke dunia khayal. Salah satu caranya adalah dengan menaikkan kadar serotonin. Setidaknya ada dua cara yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan kadar serotonin secara alami:
Berolahraga, aktivitas fisik yang disarankan CDC untuk orang dewasa adalah 150 menit per minggu. Kamu bisa memecah kebutuhan mingguan ini jadi misalnya per hari 30 menit selama 5 hari.
Terekspos sinar matahari, kalau kamu bekerja dalam ruangan, curi-curi waktu deh biar kamu terpapar sinar matahari.
4. Menemukan cara mengekspresikan diri sendiri di real life
Bisa jadi khayalan kamu adalah hal-hal yang ingin kamu lakukan di dunia nyata tapi kamu nggak tahu bagaimana cara melakukannya. Salah satu cara buat mengurangi khayalanmu adalah dengan melakukan apa yang ingin kamu lakukan di dunia nyata. Kalau khayalanmu sering bertema petualangan, mengapa nggak membuat sendiri petualanganmu dengan travelling atau naik gunung. Kalau khayalanmu berbau romantis, mungkin kamu harus berani menyatakan perasaan ke orang yang kamu suka.
Semenarik apapun dan seindah apapun dunia khayalan yang diciptakan, tetap saja kehidupan nyata adalah kehidupan yang benar-benar kita miliki dan harus dijalani sepenuhnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H