SEMARANG -- Dalam upaya menginternalisasi nilai-nilai Pancasila pada generasi muda, siswa-siswi kelas 9E SMP Negeri 1 Bandungan berpartisipasi dalam program inovatif bertajuk "Mading Karya Sastra: Internalisasi Nilai -- nilai Pancasila melalui Karya Sastra." Program ini digagas oleh Sefiyan Eza Nur Hidayat, seorang mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, juga bagian dari Tim Unnes Giat 9 Desa Jimbaran. Dengan mengusung misi untuk mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai Pancasila, terutama sila pertama dan ketiga, program ini dilaksanakan dalam dua tahapan kegiatan pada Selasa, 23 Juli 2024 dan Kamis, 01 Agustus 2024.
Tahap Pertama: Pengarahan dan Sosialisasi Program Kerja
Pada Selasa, 23 Juli 2024, program dimulai dengan kegiatan pengarahan dan sosialisasi yang dipimpin oleh Sefiyan Eza Nur Hidayat. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman awal kepada siswa-siswi tentang pentingnya internalisasi nilai-nilai Pancasila melalui media sastra. Dalam pengarahan tersebut, Sefiyan menjelaskan bahwa karya sastra tidak hanya berfungsi sebagai sarana ekspresi artistik, tetapi juga sebagai alat edukasi yang efektif untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan nilai-nilai kehidupan.
"Melalui karya sastra, siswa dapat mengungkapkan pemahaman mereka tentang nilai-nilai Pancasila secara kreatif. Ini bukan hanya soal menulis, tetapi juga soal merenungkan dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari," jelas Sefiyan Eza Nur Hidayat.
Dalam sosialisasi ini, siswa-siswi juga diajak untuk memahami lebih dalam tentang sila pertama dan ketiga Pancasila, yaitu "Ketuhanan Yang Maha Esa" dan "Persatuan Indonesia." Sefiyan menekankan bahwa kedua sila ini sangat relevan dalam kehidupan sosial, terutama dalam membangun kerukunan beragama dan menjaga persatuan di tengah keragaman.
Tahap Kedua: Apresiasi, Ekspresi, dan Realisasi Mading Karya Sastra
Program dilanjutkan pada Kamis, 01 Agustus 2024, dengan kegiatan apresiasi, ekspresi, dan realisasi mading karya sastra. Pada tahap ini, siswa-siswi diberi kesempatan untuk mengekspresikan kreativitas mereka melalui berbagai bentuk karya sastra, seperti puisi, cerpen, dan pantun. Karya-karya ini kemudian dipajang di mading sekolah sebagai wujud nyata dari hasil pembelajaran yang telah mereka jalani.
Dalam kegiatan ini, siswa-siswi tidak hanya menunjukkan kemampuan menulis mereka, tetapi juga mempraktikkan kemampuan berpikir kritis dan reflektif. Mereka diajak untuk mengaitkan nilai-nilai Pancasila dengan pengalaman pribadi dan lingkungan sekitar mereka, sehingga karya yang dihasilkan memiliki makna yang lebih mendalam.Â
Sebagai contoh, beberapa siswa menulis puisi tentang keagungan Tuhan dan bagaimana nilai ketuhanan dapat mempengaruhi sikap mereka dalam berinteraksi dengan sesama. Sementara itu, karya-karya lain menyoroti pentingnya persatuan di tengah perbedaan, dengan menampilkan cerita atau esai yang menggambarkan kerukunan di lingkungan sekolah atau masyarakat. Nampak pada gambar adalah salah satu siswi yang menuliskan karya sastra berupa pantun berisikan nilai - nilai religius.Â
Salah satu aspek menarik dari program ini adalah partisipasi aktif siswa-siswi dalam menyusun mading. Â Siswa - siswi diberikan tanggung jawab untuk merancang dan menghias mading dengan karya sastra yang telah mereka ciptakan. Proses ini tidak hanya melibatkan keterampilan menulis, tetapi juga kreativitas dalam visualisasi. Beberapa siswa membuat ilustrasi yang mendukung tema karya sastra mereka, sementara yang lain menambahkan elemen dekoratif yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Kerja sama antar siswa juga terjalin dengan baik, di mana mereka saling berbagi ide dan berdiskusi untuk menghasilkan mading yang menarik dan informatif.
Manfaat dan Dampak Program
Program "Mading Karya Sastra" ini memberikan berbagai manfaat signifikan bagi siswa-siswi kelas 9E SMP Negeri 1 Bandungan. Pertama, melalui proses kreatif dalam menulis karya sastra, siswa-siswi dapat lebih memahami dan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila. Mereka belajar untuk tidak hanya mengenal secara teori, tetapi juga meresapi dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.Â
Kedua, program ini juga mendorong pengembangan keterampilan menulis dan berpikir kritis pada siswa. Dengan menulis tentang nilai-nilai Pancasila, siswa diajak untuk menganalisis situasi dan isu-isu yang relevan dengan kehidupan mereka, serta mencari solusi yang sesuai dengan semangat Pancasila.
Ketiga, program ini turut berperan dalam membangun karakter siswa yang religius dan nasionalis. Dengan menekankan sila pertama dan ketiga, siswa diajak untuk menghargai perbedaan, memperkuat rasa persatuan, dan menjunjung tinggi nilai-nilai spiritualitas dalam kehidupan mereka. Ini sejalan dengan tujuan pendidikan karakter yang ingin membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berakhlak mulia.
Program "Mading Karya Sastra" ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain dalam mengembangkan metode pembelajaran yang kreatif dan efektif untuk menginternalisasi nilai-nilai Pancasila pada siswa. Dengan terus menanamkan nilai-nilai kebangsaan melalui media yang dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa, diharapkan akan lahir generasi muda yang memiliki jiwa nasionalisme yang kuat dan karakter yang tangguh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H