Semenjak pandemi covid-19 ini hampir semua aktivitas dilakukan melalui jarak jauh yaitu online. Yang bekerja dilakukan dari rumah secara online, yang belajar dilakukan dari rumah secara online juga. Sebenarnya aktivitas online bukanlah hal yang asing di era modern seperti sekarang ini. Tetapi tidak di semua daerah merasakan ketidak asingan melakukan aktivitas online seperti di daerah yang terbilang pelosok.Â
Di era modern ini memanglah aktivitas online, kemajuan teknologi, kecanggihan-kecanggihan program juga alat yang membantu memudahkan aktivitas manusia itu sudah wajar dan tiap negara berlomba-lomba dalam kemajuan-kemajuan dan perkembangan modernisasi di negaranya.Â
Kemajuan teknologi yang membantu mempermudah aktivitas manusia memang menguntungkan saat pengerjaannya seperti gadget. Gadget membantu memudahkan yang sulit seperti dalam perdagangan, ketika kita berada di pulau A tapi barang di pulau B dengan mudahnya dari gadget kita tetap dapat berbelanja hingga barang sampai kepada kita.Â
Lalu dalam komunikasi dahulu jika ingin berkomunikasi dengan seseorang yang berbeda kota saja pesan kita dikirim melalui surat menyurat, dan itu tidak praktis juga tidak cepat untuk sampai kepada seseorang tersebut. Kini dengan gadget kita tinggal mengetikkan pesan lalu kirim ke nomor tujuan saja pesan tersebut sudah tersampaikan atau melalui telepon kita langsung dapat berkomunikasi mendengar suara orang tersebut bahkan sekarang telepon tidak hanya mendengar suara tetapi dapat sambil melihat lawan bicara kita.Â
Meski gadget begitu membantu dalam mempermudah kita, gadget tidak selalu baik bagi kita. Sehingga kita tidak dianjurkan untuk menggunakan gadget dalam waktu lama. Seorang Associate Professor of Paediatrics di Bangkok, Dr. Rawat Sichangsirikarn mengatakan bahwa ponsel memang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Dengan bantuan gadget, kita dapat memeroleh informasi baru dan berkomunikasi dengan cepat. Namun di sisi lain, mereka punya efek samping yang berbahaya.
 Efek bahaya yang sudah jelas yaitu radiasi baik gelombang juga cahaya dalam gadget tidak baik bagi diri kita. Gadget di era sekarang tidak hanya dipakai oleh para orang dewasa untuk kepentingan komunikasi ataupun pekerjaan. Gadget sekarang terpakai juga oleh anak-anak untuk menonton kartun kesukaannya, bermain game, menonton tayangan pendidikan bagi anak-anak tetapi dampaknya juga dapat tetap berlaku kepada anak. Orang tua harus lebih mengawasi anak-anaknya untuk mengatur waktu dan pembatasan memakai gadget. Psikolog anak RS Awal Bros Batam, Maryana, M psi, Psi menyebutkan, pola fikir beginilah yang salah "gadget memang bermanfaat untuk perkembangan anak, tapi tidak boleh berlebihan, harus ada aturan," kata Maryana.
Lalu apalagi kita yang sekarang sedang ada dalam situasi pandemi covid-19 yang semakin mengandalkan segalanya dengan gadget dan teknologi. Yang bekerja melakukan pekerjaannya dari rumah pakai gadget yang belajar melaksanakan kegiatan pembelajaran dari rumah menggunakan gadget juga.
Jika sekolah biasa normal ke sekolah waktu pemakaian gadget lebih sedikit karena aktivitas pembelajaran pengerjaan tugas hingga mengumpulkan tugas dilakukan secara langsung tetapi sekarang mulai dari aktivitas pembelajaran hingga pengumpulan tugas dilakukan melalui gadget durasi pemakaian gadget pun meningkat jadi lebih lama. Padahal kita ketahui jelas pemakaian gadget dan internet dengan waktu yang lama itu tidak baik dan tidak sehat bagi fisik maupun mental kita.Â
Untuk para pria, studi di tahun 2011 menemukan bahwa pria yang menggunakan WiFi lebih dari 4 jam ternyata bisa menurunkan kemungkinan mereka untuk menjadi seorang ayah. Penelitian ini mengklaim radiasi elektromagnetik secara langsung memengaruhi jumlah sperma, DNA, dan mobilitas seseorang.
Kita pasti pernah mengalami jika yang awalnya memakai gadget untuk kepentingan beberapa lama tetapi karena di dalam gadget tidak hanya berisi untuk kepentingan tersebut saja kita jadi "sekalian" membuka aplikasi yang lain untuk sekedar hiburan yang tanpa kita sadari ternyata durasinya lebih lama dari kepentingan awal kita. Tanpa kita sadari juga kita melakukan hal tersebut secara berulang-ulang hingga menjadi kebiasaan atau bahkan yang lebih bahaya dapat kecanduan gadget.
Anak yang kecanduan gadget, otaknya akan memproduksi hormon dopamine secara berlebihan yang mengakibatkan fungsi PFC terganggu dan tidak berfungsi semestinya. Dopamine menurut dr. Indra K. Muhtadi adalah suatu hormon di otak yang tak pernah berhenti bekerja, tugasnya mengantar sinyal-sinyal saraf di dalam otak. Tanpa hormon ini, otak tidak dapat berfungsi sama sekali.