Mohon tunggu...
Sefia
Sefia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Diponegoro

Saya memiliki minat dibidang riset terutama pertanian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Trichoderma sebagai Agens Hayati pengganti pupuk kimia yang ramah lingkungan

4 Februari 2024   18:29 Diperbarui: 4 Februari 2024   18:34 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Badak, Belik, Pemalang (26/01/2024) - Minimnya pengetahuan tentang agens hayati yang dapat dijadikan sebagai pengganti pupuk kimia yang lebih ramah lingkungan. Desa Badak sebagai desa dengan wilayah pertanian yang cukup luas memerlukan pupuk yang cukup untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Agens hayati dapat mengurangi pencemaran lingkungan karena dinilai lebih ramah lingkungan.

Foto bersama pasca penyuluhan tentang penerapan agens hayati Trichoderma pada masyarakat Desa Badak (Sumber: Dokumen Pribadi)
Foto bersama pasca penyuluhan tentang penerapan agens hayati Trichoderma pada masyarakat Desa Badak (Sumber: Dokumen Pribadi)

Tim KKN I Universitas Diponegoro 2023/2024 mengadakan program kerja penyuluhan tentang penerapan agens hayati Trichoderma sp. yang mampu menurunkan tingkat populasi patogen dan meningkatkan pertumbuhan pada tanaman. Peranan Trichoderma sp. yang mampu berkompetisi dengan jamur lain namun sekaligus berkembang baik pada perakaran menjadikan keberadaan jamur ini dapat berperan sebagai biokontrol dan memperbaiki pertumbuhan tanaman. Selain dengan tersedianya Trichoderma sp. sebagai dekomposer dapat mempengaruhi proses pelapukan dan memiliki kemampuan antagonis terhadap penyakit tular tanah

Trichoderma sebagai agens hayati (Sumber: Dokumen Pribadi)
Trichoderma sebagai agens hayati (Sumber: Dokumen Pribadi)

Berikut cara aplikasi Trichoderma sp. pada tanaman :

1. Perendaman

Perendaman benih tanaman untuk perlakuan Trichoderma sp. pada dosis 10 ml diperlukan penambahan gula sebanyak 250 gram/L (Turnip et al., 2015). Perlakuan tersebut direndam dalam air selama 24 jam (Ridwan et al., 2015).

2. Pemupukan

Pengaplikasian Trichoderma sp. pada rhizosfer tanaman dengan dosis 10 ml/tanaman dilakukan pada pagi hari pukul 06.00 WIB. Kondisi media tanam saat akan diaplikasikan Trichoderma sp. harus pada kondisi lembab (Iswari et al., 2021).

3. Penyemprotan

Pengaplikasian Trichoderma sp. pada penyemprotan daun yang terpapar penyakit juga diaplikasikan dengan dosis 10 ml/tanaman. Penyemprotan pada tanaman dilakukan pada pagi hari (Sutama et al., 2015).

Keunggulan yang dimiliki jamur Trichoderma sp. adalah mudah diaplikasikan, harganya murah, tidak menghasilkan racun (toksin), ramah lingkungan, tidak mengganggu organisme lain terutama yang berada di dalam tanah, serta tidak meningkatkan residu di tanaman maupun di tanah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun