Beberapa minggu yang lalu, sebuah radio di Surabaya membahas secara interaktif tentang perilaku pemotor di jalanan Surabaya. Penelepon yang sebagaian besar cowok, banyak yang menyoroti perilaku pemotor cewek yang sering absurd saat menyetir. Perilaku yang paling banyak disebutkan adalah sein kanan belok kiri.
Penulis pribadi sepakat dengan beberapa pendapat penelepon, bahwa perilaku berkendara tersebut memang khas kebanyakan dilakukan oleh cewek. Tetapi, rupa-rupanya banyak yang tidak setuju dengan pendapat tersebut, terutama para cewek itu sendiri. Sehingga, untuk selanjutnya banyak pendengar cewek yang nimbrung diskusi, menyampaikan  pendapat (atau lebih tepatnya protes), kalau cowok  juga banyak melakukan pelanggaran yang sama.
Berdasar pengamatan penulis, yang setiap hari melewati ganasnya jalanan kota Surabaya. Tentu saja, perilaku pemotor yang ngacau dan membahayakan lebih banyak dilakukan pemotor cowok. Faktor penyebabnya, mungkin karena  pemotor cowok yang berkeliaran di jalan, lebih banyak dari pada pemotor cewek.
Dan berdasarkan pengamatan penulis, terdapat perbedaan bentuk kengawuran pemotor cowok dan cewek saat berkendara. Berikut ini adalah beberapa bentuk perilaku unik pemotor cewek.
#1. Sein kanan belok kiri.
Sudah sering kita lihat video pendek atau meme yang membahas tentang keunikan ini. Dan, berdasarkan pengamatan penulis di jalanan Surabaya, perilaku ini memang benar lebih banyak dilakukan pemotor cewek dibandingkan premotor cowok. Maka, langkah antisipasi yang penulis lakukan adalah menjaga jarak, jika ada pemotor cewek kasih tanda untuk belok. Dari pada kita dibuat kaget dengan manuver yang tidak konsisten dengan sein.
#2. Sein menyala tapi tetap jalan lempeng
Sering sekali kita temui di jalan, pengendara cewek yang lupa mematikan lampu sein setalah berbelok. Akibatnya kita sudah melambatkan jalan, ternyata si pemotor tetap santui jalan lurus. Hal ini mungkin disebabkan oleh desain motor jaman sekarang, yang tidak membedakan tanda di speedo meter apakah sein menyala kanan atau kiri .
#3. Langsung belok sesaat setelah menyalakan sein.
Idealnya kita memberikan jeda, antara menyalakan lampu sein dan berbelok. Hal tersebut diperlukan karena kita harus memastikan kalau memang aman untuk berbelok. Akan tetapi, seringkali kita temui pemotor yang langsung berbelok setelah sesaat menyalakan sein. Berdasarkan pengamatan subjektif penulis, perilaku ini juga lebih banyak dilakukkan pemotor cewek.
#4. Tetap ambil jalur tengah walau pelan.
Harusnya jalur tengah atau kanan digunakan untuk pengendara yang melaju lebih cepat. Akan tetapi sering kali kita temui para pemotor cewek yang tetap santui ambil jalur kanan walau laju motor merayap. parahnya lagi klakson yang kita bunyikanpun sering dianggap tidak ada.
Sedangkan untuk pemotor cowok, bentuk kengawurannya biasanya sebagai berikut:
#1. Kebut-kebutan.
Harusnya, jalan raya bukan tempat untuk balapan. Tetapi sering kita temui pemotor yang kebanyakan cowok, merasa dirinya adalah pembalap, kebut-kebutan dan membahayakan pengendara lain.
#2. Nyetir motor sambil merokok.
Seakan polusi asap kendaraan masih kurang menyesakkan paru-paru, sering kali kita lihat pemotor yang asik merokok di jalanan. Perilaku seperti ini tentu saja sangat menggangu pengendara lain, abu sisa rokok bisa saja mengenai mata pengendara lain. Saat rokok habis, pasti dibuang seenaknya sendiri tanpa kepikiran mematikan lebih dahulu.
#3. Melawan arus.
Para pemotor yang melawan arus jamak kita temui setiap hari. Dengan alasan tidak mau repot, mereka membahayakan diri sendiri dan juga orang lain. Dan menurut saya para biker cowok adalah pelaku terbanyak untuk jenis kengawuran ini.
#4. Nyetir sambil main gadget.
Ini juga sering kali kita lihat dilakukan pemotor, terutama abang-abang ojol. Menyetir motor harusnya memerlukan konsentrasi penuh, akan tetapi dengan berbagai alasan banyak pemotor yang mengabaikanya.
#5. Memaksa menyalip di sudut yang sempit.
Perilaku ini juga khas dilakukan pemotor cowok, tetap memaksa menyalip walau di celah yang sempit. Maka jika kita pengendara mobil, mengalah adalah opsi terbaik dari pada mobil penyok ditinggal kabur.
Dari pengamatan penulis tersebut, dapat disimpulkan kalau kengawuran pemotor cewek lebih disebabkan kurangnya kompetensi mereka. sedangkan untuk pemotor cowok, lebih disebabkan kurangnya kesadaran untuk tertib berkendara. Maka diperlukan pendekatan yang berbeda untuk mengubah perilaku tersebut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI