Bila menggunakan AC, bisa dibayangkan berapa kebutuhan listrik yang dibutuhkan untuk masjid seluas 7 hektar tersebut. Di samping itu, arsitektur masjid Istiqlal memang dirancang untuk untuk kawasan beriklim tropis.
Masjid Istiqlal dirancang agar udara dapat bebas bersirkulasi sehingga ruangan tetap sejuk, sementara jemaah terbebas dari panas matahari dan hujan.Â
Ruangan salat yang berada di lantai utama dan terbuka sekelilingnya diapit oleh plaza atau pelataran terbuka di kiri-kanan bangunan utama dengan tiang-tiang dengan bukaan lowong yang lebar di antaranya, dimaksudkan untuk memudahkan sirkulasi udara dan penerangan yang alami.
Oleh karena itu, pada iklim tropis yang panas dan lembab, arsitektur masjid memang seyogyanya bisa memaksimalkan penghawaan alami dengan mengurangi penggunaan AC dan meminimalisir panas matahari yang masuk. Â
Di samping itu, di tengah virus Covid-19 yang masih mengintai, ruang dengan sirkulasi udara yang baik bisa mengurangi potensi penyebaran virus bila dibandingkan dengan ruangan yang tertutup.Â
Pengelolaan Sampah yang Baik
Aktivitas keummatan di Masjid seperti pengajian, tabligh akbar dan aktivitas penunjang lainnya pasti menghasilkan sampah.Â
Potensi sampah yang dihasilkan dalam suatu kegiatan tidaklah sedikit, apalagi bila menghadirkan jamaah yang banyak. Bila tidak dikelola dengan baik, sampah tersebut akan menghasilkan permasalahan di kemudian hari.
Namun, bila dikelola dengan baik, sampah dapat menjadi bagian dari sedekah. Gerakan sedekah dari sampah menjadi salah satu gerakan yang patut untuk diduplikasi pelaksanaannya.Â
Di Balikpapan, Abadan, sebagai salah satu start up pengelolaan sampah telah memulai inisiasi ini di beberapa Masjid di Balikpapan.Â
Konsep sederhananya, sampah yang telah dikumpulkan dan dipilah oleh jamaah sesuai dengan jenisnya kemudian dijual dan uang hasil penjualan kembali ke masjid untuk kepentingan ummat.