Dalam penerapan Eco Masjid setidaknya ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan, antara lain: penyediaan Ruang Terbuka Hijau, penyediaan air yang berkelanjutan, penghawaan dan pencahayaan alami, Â serta pengelolaan sampah yang baik.
Penyediaan Ruang Terbuka Hijau
Dalam konsep Eco Masjid, masjid tidak hanya diartikan sebagai sebuah bangunan saja tetapi kawasan yang utuh termasuk pada perlunya penyediaan ruang terbuka hijau.Â
Aktivitas keummatan membutuhkan ruang terbuka yang cukup luas, contohnya saja kegiatan keagamaan seperti Tabligh Akbar, Shalat Idul Fitri, Idul Adha, dan juga kegiatan kurban, belum lagi dikaitkan soal kebutuhan parkir kendaraan.Â
Oleh karena itu, penyediaan ruang terbuka hijau sebagai pendukung kegiatan masjid mutlak diperlukan.
Kehadiran ruang terbuka hijau di sekitar masjid dengan vegetasi dan pohon peneduh akan membantu penghawaan alami di dalam masjid. Selain itu ruang terbuka juga diperlukan sebagai tanah resapan.Â
Dan dalam upaya tetap mempertahankan eksistensi ruang terbuka hijau yang mendukung aktivitas jamaah masjid secara luas, baiknya pembangunan masjid atau renovasi baiknya dilakukan secara vertikal atau menambah lantai ke atas.Â
Namun, bila pembangunan vertikal tidak dimungkinkan, pembangunan secara horizontal bisa dimungkinkan namun sifatnya temporer sehingga ketersediaan ruang terbuka tetap bisa terpenuhi.
Penyediaan Air yang Berkelanjutan
Di samping penyediaan ruang terbuka hijau, penyediaan air yang berkelanjutan juga penting untuk diperhatikan. Konsumsi air untuk kebutuhan bersuci seperti berwudhu bagi ummat tidaklah sedikit.