Mohon tunggu...
Muhammad Wahdini
Muhammad Wahdini Mohon Tunggu... Buruh - pembelajar

.....

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Karena Hidup tak Perlu Berlari

2 November 2019   08:19 Diperbarui: 2 November 2019   08:33 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Gimana rasa kopinya, Din?" tiba-tiba saja Bagoes nanya penuh selidik.

"Sebentar, coba kuseruput lagi ya..." kata saya.

Dulu, sebelum kenal kopi, kayaknya rasa kopi cuma dua, deh, pahit dan pahit banget hehe. Tapi gara-gara akhir-akhir ini sering diajak ngopi, level penginderaan kopi jadi meningkat lebih sensitif.

"Lumayan, agak pahit, tapi after taste nya semacam ada rasa coklat dan kayu manis, bener gak? hehe" kata saya setelah menyeruput untuk kedua kalinya.  

"Wah, hebat, kalo kamu tebak, kira-kira ini kopinya dari mana? Tanya Bagoes lagi.

"mmm...dari mana ya, Bali?" tebak saya asal.

 Bagoes menggeleng.

"Aceh, atau Medan?"

Lagi-lagi Bagoes menggeleng.

"Waduh, Nyerah, deh" kata saya.

"Kopinya dari Martapura" kata bagoes sambil tersenyum.

"Maksudnya, Martapura Kalimantan Selatan? Emang ada kebun kopi disana?" tanya saya lagi.

"Iya, gak nyangka, ya?"

"persoalannya kita kurang informasi aja kalo ada kopi dari daerah sendiri, dan soal rasa, gak jauh kalah dengan kopi dari daerah lain" sambung Bagoes

Jujur aja, saya kaget banget ada biji kopi dari Kalimantan, karena setahu saya perkebunan kopi banyak berada di dataran tinggi yang tersebar di pulau  Jawa, Sumatra dan Sulawesi.

Dan yang bikin surprise, Bagoes kali ini ngajakin ngopi bukan di warung kopi seperti biasanya. Ini malah ngajak ngopi di Bar. Tapi karena Bar ini menyediakan menu seduhan kopi asli kalimantan, kan sayang banget kalo dilewatkan.

Namanya Barium Bar and Lounge, berada di area lobby Hotel Platinum Balikpapan, kalo dari lobby hotel, posisinya persis di ujung kanan.

Konsep bar ini asik dan nyaman banget, nuansanya moderen, suasana lampunya di set agak temaram, sofa-sofa empuk dengan pilihan warna teduh diletakkan di seputaran bar, dan menjadikan tempat ini  cocok banget buat tempat melepas lelah dari seharian bekerja.

sofanya nyaman banget (dokpri)
sofanya nyaman banget (dokpri)
(dokpri)
(dokpri)
Kami memilih duduk di sofa persis di depan meja Bar, dari tempat duduk ini, kami jadi bisa lihat bartender dan barista melakukan pekerjaannya.

Saya lihat, seorang barista nampak lagi asik membuat pesanan moccachino dengan teknik latte art.

"Itu baristanya langganan juara kompetisi Latte Art, lho" kata Bagoes.

"O..ya? Pantas aja bagus dan detil banget hasil karyanya." Kata saya sembari ngintip pesanan orang di meja sebelah.

"Mbak, aku mau pesan moccacino satu, deh" kata saya ke mbak waitress.

"Baik, Pak, ditunggu ya" jawabnya dengan senyum ramah.

(dokpri)
(dokpri)
"Gimana kerjaan, Din, betah di rutinitas itu-itu aja?" Bagoes membuka obrolan.

"Ya, Alhamdulillah, tapi kerjaanku gak itu-itu aja, kali" kilah saya sambil ngemil kentang goreng.

Duh, agak mati kutu kalo ditanya kerjaan sama sohib satu ini, orangnya anti kemapanan di level Advance. Serius deh.

Bayangin aja, udah kerja mapan dengan gaji dua digit, bisa ditinggalin begitu aja dengan alasan bosan. Pernah ada kejadian lucu pas SMA dulu, pas dia ditanya guru, "Goes, cita-citamu apa?" Eh, dia malah tanya balik, "untuk apa sih bu, cita-cita itu?" dan pertanyaan itu berakhir hukuman disetrap di depan kelas sampai pelajaran berakhir hehe.

Begitu juga pas hari kelulusan, saya inget banget saat teman-teman lain mempersiapkan masuk kuliah, dia malah santai banget, ketika ditanya, jawabannya juga tak kalah bikin gemas

"ya, kalian lanjutin kuliah ya, aku biar lanjutin hidup, karena hidup tak perlu berlari, toh, nanti juga mati"

Kita yang pada lagi nongkrong abis kelulusan langsung mutung dengar jawaban Bagoes, tapi itulah Bagoes, setidaknya ia konsisten, masih melanjutkan hidup dan terlihat masih santai hehe. 

"Nah, kamu sendiri, sekarang lagi kerja apa, Goes?" tanya saya mengalihkan pertanyaan lanjutan darinya.

"Ini lagi kerja, Din, gak lihat apa?" jawabnya sambil menyeruput kopi yang hampir tandas.

"Kerja? Lha kita lagi nongkrong sore di Bar, Ndul!" ini orang emang gak ada urat seriusnya, deh.

"hehe, kerjaan kita kan beda, ya kalo kerjaku ya kayak gini, nongkrong-nongkrong" lagi-lagi jawabnya cengengesan.

Saya yang dapat jawaban nyeleneh ini makin penasaran, emang ada gitu nongkrong ngopi jadi sebuah pekerjaan yang menjanjikan.

"oke, anggap aja aku percaya, jadi kerjaannya nongkrong aja, gitu?" tanya saya kesal.  

"ya, nongkrong, sambil terus bersyukur menikmati suasana hotel ini, hahaha" katanya lagi

Duh, jawaban macam apalagi ini, bikin mangkel, untung aja alunan lantunan musik klasik di bar ini bikin suasana jadi rileks.

Sembari menghabiskan kopi, pandangan saya arahkan ke sebelah kanan Bar, ada Restoran Canton dengan nuansa tiongkok.

"kalo di restoran Canton, kudu cobain bebek panggang dan dimsumnya, enak banget!" kata Bagoes meyakinkan

(dokpri)
(dokpri)
(dokpri)
(dokpri)
"oooo..kamu kerja disini ya, Goes?" kayaknya tahu banget nih seluk beluk hotel ini.

"Kalo aku kerja disini, emang disini ada divisi Nongkrong? " jawabnya cengengesan.

"Iya juga, ya, jadi kerja apa, dong?" tanya saya makin bingung.

"udah deh, lapar  gak? Mau nyobain bebeknya? Tenang aja, kutraktir"

"mau sih, tapi belum lapar banget, gimana dong?"

 "ya, sebaiknya jangan makan dulu, kenikmatan sajian makanan itu hakikatnya pas laper-lapernya!"

"ahaha, bilang aja takut tekor" kata saya

Kami kemudian tertawa berbarengan.

"eh, bentar, aku ke lobby dulu ya" katanya sambil berjalan ke arah lobby. Ia nampak tengah bercakap-cakap  dengan salah seorang petugas resepsionis hotel. 

suasana di area resepsionis hotel (dokpri)
suasana di area resepsionis hotel (dokpri)
Sepanjang saya masuk hotel, saya rasakan betul keramahan dari petugas hotel, bukan hanya yang bertugas di front desk tapi juga petugas lain, selalu menegur sapa tamu sambil tersenyum. Ini poin plus yang perlu dijaga di tengah persaingan hotel yang makin marak. 

Selain itu, yang unik tepat di depan lobby juga ada Kids Corner, semacam sentra bermain untuk anak-anak, kayaknya gak semua hotel punya fasilitas ini, deh. Jadi hotelnya family friendly banget.

ada kids corner (dokpri)
ada kids corner (dokpri)
"oke, kita ke kamar dulu ya, taruh tas, baru kita lanjutin nongkrong di atas" ujarnya sambil membawa tas gembol ke arah lift.

"Ya, malah bengong, ayo ikut" ajak Bagoes.

Ini anak enak banget hidupnya, pikir saya. Udah kerjaannya katanya nongkrong doang, eh, dapat fasilitas menginap di hotel pula.

Sampailah kita di kamar tipe deluxe dengan single bed yang berada di lantai 5, akses ke tiap lantai harus menggunakan kartu sehingga keamanan tamu lebih terjaga.

Saat baru masuk kamar, Bagoes mempersiapkan kamera untuk memfoto beberapa bagian kamar dari beberapa angle, kali ini tampangnya mulai agak serius. 

Untuk ukuran deluxe, kamar tipe ini lumayan besar, lho. Ada sofa memanjang di pinggir kasur, TV LED berukuran besar tersedia berhadapan dengan ranjang.  Meja kerja juga tersedia, lengkap dengan kursi, telepon dan ada juga safe deposit box. Kamar mandinya juga cukup luas dengan desain modern, menguatkan kesan higienis dan bersih.

(dokpri)
(dokpri)
(dokpri)
(dokpri)
"oke, sebelum nongkrong, temenin aku ke ruang pertemuan sebentar ya"

Aku ikutin aja deh, dasar si Bagoes sohib yang misterius.

Sama seperti ketika di kamar, Bagoes juga memfoto Ballroom yang besar banget, desainnya mewah dan elegan. Kalo saya taksir, kapasitasnya mencapai 1000 orang, cocok untuk kegiatan pernikahan dan pertemuan akbar. Tidak hanya soal Ballroom berkapasitas besar yang jadi unggulan hotel ini, menurut saya, kelebihan dari hotel ini adalah kapasitas lahan parkir yang sangat luas, bahkan hampir sama dengan luasan hotel sehingga tamu tidak perlu khawatir dengan masalah parkir kendaraan. Selain Ballroom, hotel ini juga menyediakan ruang meeting Titanium dengan beragam desain dan dukungan teknologi seperti akses wifi lengkap dengan proyektor.

(dokpri)
(dokpri)
Sepertinya saya mulai mengerti kerjaan teman saya ini, ini pasti ada kaitan dengan publikasi, deh.

"kamu kerja di media, ya, Goes?"

Bagoes tidak menjawab, ia nampak asik memfoto beberapa detail ruang meeting.

"Oke, udah makin sore, kita ke Terrace Rooftop, yuk!"

"hah, rooftop, emang ada?" tanya saya seakan tak percaya, kudet banget ya.

Setahu saya, hotel di Balikpapan yang punya konsep rooftop cuma ada 1 doang, dan itu berada di pusat kota. Eh, ternyata Hotel Platinum ada juga. menambah referensi destinasi Rooftop Balikpapan.  Jadi penasaran deh.

pemandangan dari atas rooftop hotel (dokpri)
pemandangan dari atas rooftop hotel (dokpri)
Terrace Rooftop berada di lantai 11 Hotel Platinum, angin sore langsung berhembus sepoi-sepoi menyambut sesaat kami sampai di lokasi. Dari lantai teratas ini, pengunjung dapat melihat langsung pemandangan lanscape kota 360 derajat.  Di  sisi kiri terlihat pemandangan teluk balikpapan yang bermuara ke pantai, sedangkan di sisi kanan pemandangan kota. Sunset di ujung senja dapat begitu jelas terlihat jelas dari sini.

sempat curi-curi foto berlatar sunset hehe (dokpri)
sempat curi-curi foto berlatar sunset hehe (dokpri)
Kapasitas rooftop ini memang tidak besar, hanya cukup untuk 50 - 70 orang, tapi kesannya jadi eksklusif dan elegan. Apalagi penggunaan lampu juga diminimalisir, dan lebih menggunakan lilin di tiap meja, untuk menghadirkan kesan romantis. hanya sayangnya, saya gak lagi bersama pasangan tapi malah menemani teman aneh nyeleneh bin unik. Hehe.

saking keasikan ngobrol sampai lupa banyak foto di spot rooftop ini hehe (dokpri)
saking keasikan ngobrol sampai lupa banyak foto di spot rooftop ini hehe (dokpri)
saya dan Bagoes memilih duduk di pojok, agar landscape kota terlihat lebih jelas. Area pinggir rooftop dibatasi oleh kaca transparan tebal, selain untuk alasan keamanan, ini sepertinya untuk menjaga agar angin tidak berhembus keras menerpa wajah.

"oh iya, tadi kamu nanya apa aku kerja di media, ya?" tanya Bagoes.

"pasti jawabannya bukan, kan Goes, tapi kerjanya nongkrong, doang"

Hahaha, dia tertawa lepas. Aku yang tertawa kecut.

"kerjaanku kali ini jadi Reviewer, Din" kata Bagoes

"Maksudnya?" saya masih belum ngerti.

"Sederhananya, kerjanya menginformasikan seluk-beluk hotel, dari soal fasilitas, harga, hingga menu makanan" kali ini jawaban Bagoes agak serius.

"Nah, kita nongkrong di atas ini juga bagian dari kerjaku, masih gak percaya kerjaanku nongkrong?" 

"O...gitu, terus yang bayar reviewmu siapa?" tanyaku penasaran

"Aku saat ini freelancer, kerjasama dengan beberapa tour and travel, kasih alternatif penginapan yang nyaman dan kasih experience yang berbeda, dan Hotel Platinum ini salah satu rekomendasiku" jawabnya.

"Wih, enak ya kerjaanmu?"

"tapi sebenarnya tidak semudah yang dibayangkan, sih, Din, di kerjaan ini modal kita adalah kepercayaan orang atas penilaian kita. Sekarang ini, dengan dalih ingin menyenangkan klien, banyak yang asal aja memberikan review bagus, tapi tidak sesuai dengan kenyataan. Kalo aku, yang pertama adalah riset, liat dari review yang ada, lalu coba ekplorasi, termasuk menanyakan soal kopi tadi, itu bagian dari memvalidasi atas review yang diberikan oleh tamu, dan menuliskannya kembali jadi sebuah review yang baru dan komprehensif."

"Intinya, sih, kerja dimanapun, yang penting kejujuran, gak lebih dan gak kurang, dan aku gak bohong kan, kalo kerjaanku ya nongkrong" ujarnya sambil memandangi senja yang makin terbenam.

Ini teman bener-benar unik, seakan-akan hidupnya nyeleneh tanpa arah, tapi ternyata di balik nyelenehnya, hidupnya penuh keseriusan juga dan pemikirannya jauh ke depan.

Kita terkadang suka memberikan label atas apa yang terlihat di permukaan tanpa ingin tahu yang penting di baliknya. Dan aku banyak belajar hidup dari Bagoes. 

Lagi asik menikmati senja, tiba-tiba saja hapeku berbunyi, ada notifikasi dari Grup Balikpapan Blogger.

Tertulis:

Undangan Buat Rekan-Rekan Blogger Balikpapan

Dalam rangka merayakan Hari Blogger Nasional ke-12 yang jatuh pada tanggal 27 oktober 2019, Balikpapan Blogger Community yang didukung sepenuhnya oleh Platinum Balikpapan Hotel & Convention Hall mengadakan pertemuan di Hotel Platinum, pada hari minggu, 27 Oktober 2019, di dalam pertemuan tersebut akan ada acara pengumuman lomba blog hotel.  tertanda Bambang Herlandi selaku Ketua.

aku tersenyum simpul saat membaca pesan ini, Bagoes nampak heran.

"kenapa, Din?"

"Gak apa-apa, Goes" jawabku cengengesan.

Aha, aku tahu yang akan kutuliskan saat lomba blog nanti, batinku.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun