Mohon tunggu...
Muhammad Wahdini
Muhammad Wahdini Mohon Tunggu... Buruh - pembelajar

.....

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kok Masih Ngeblog?

21 Mei 2018   14:25 Diperbarui: 21 Mei 2018   18:33 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu hari seorang teman bertanya "Din, Masih Ngeblog?"

Untuk menjawab pertanyaan ini, saya ternyata harus googling dulu, memastikan blog itu masih ada. Dan tenyata blog yang saya bikin tahun 2008 masih aktif, tapi postingan terakhir terhenti pada Desember 2008.

Ada baiknya pertanyaan ini tidak berlanjut terkait dengan isi blog saya, karena jujur saja bakal bikin senyum-senyum sendiri. maklum saja, kalau dilihat, konten blog saya kebanyakan soal curhat galau tak berkesudahan. Hehe.

Saat itu, Blog begitu populer. Selain punya alamat surat elektronik (email), tidak sah jika tidak juga punya Blog sebagai identitas diri yang lain. Blog menjadi  ajang unjuk eksistensi diri melalui tulisan. Tapi belakangan, nampaknya pamor blog memudar, diganti oleh platform lain yang lebih simpel tapi kaya konten audio visual semacam instagram, facebook, dan youtube yang memunculkan istilah baru yaitu Vlogger "Vlog Blogger".

Lalu, ditengah gempuran arus informasi yang melimpah dengan munculnya aneka platform, apakah blog masih dan akan bertahan?

Nah, Jawabannya saya temukan saat mengikuti acara "Create Opportunities from Blogging" yang digelar oleh Indosat Ooredoo bekerjasama dengan Indonesian Social BlogPreneur, bertempat di Kantor Indosat Balikpapan, Hari Sabtu, 19 Mei 2018 lalu.

Di acara ini, pertanyaan tentang masa depan dan peluang Blog terjawab tuntas. Ani Berta atau akrab disapa Teh Ani sebagai salah satu pembicara mengungkapkan bahwa walaupun saat ini banyak media sosial bermunculan, tetapi blog masih memegang peranan penting dalam memberikan pengaruh (influence). Ini dikarenakan algoritma pencarian kata kunci saat ini masih menggunakan bahasa teks.

Tapi untuk menjadi blogger yang sukses, tidaklah mudah. Teh Ani bahkan harus nekat meninggalkan zona nyaman sebagai Account Officer di salah satu perusahaan untuk terjun langung menjadi Full Time Blogger. Tapi tentu saja, modal nekat saja tidak cukup, perlu pondasi yang kokoh untuk menjadi blogger yang sukses.

Menurut Teh Ani, Setidaknya ada 4 pondasi dasar yang harus dikuasai bila ingin konsisten menjadi blogger, pertama, tentukan karakter yang unik dan berbeda dari konten blog yang kita miliki. 

Karakter ini yang akan menjadi diferensiasi atau pembeda antara blog kita dengan yang lain. Kedua, yaitu konsistensi. Pastikan dan berikan tenggat waktu pada diri sendiri untuk terus mengupdate blog. Langkah ini untuk menjaga eksistensi dan produktifitas dalam berkarya. Ketiga, sebarkan karya di seluruh akun sosial media. Akan lebih baik bila seluruh akun media yang dimiliki memiliki nama yang sama/identik. 

Ini memudahkan pembaca untuk mengetahui secara cepat (top of mind) tentang kita. Dan yang keempat, adalah berani tampil. Blog adalah identitas kita di dunia digital, karena itu penting untuk menampilkan persona yang menarik. Jangan lupa cantumkan alamat email dan nomor telepon untuk dapat dengan mudah dihubungi.  

Setelah 4 pondasi itu dibangun, wanita berdarah Batak-Sunda ini mengungkapkan seorang blogger harus membangun interaksi yang baik. Gunakan media sosial untuk membangun keterikatan dengan pembaca. Dengan itu, jaringan yang luas akan terbentuk, dan bukan tidak mungkin setiap tulisan kita akan bernilai uang (bersponsor).

Tapi Teh Ani kan full time blogger, punya banyak waktu luang untuk menulis, bagaimana dengan blogger paruh waktu seperti saya yang juga jadi karyawan?

Nah, ini dia menariknya acara ini, selain menghadirkan Full Time Blogger, gelaran sembari menunggu puasa ini juga menampilkan narasumber dari Blogger yang juga seorang karyawan. Namanya Riri Restiani atau akrab dipanggil Rie.

Menjadi karyawan tidak menjadi halangan untuk tetap menjadi blogger. Bahkan dengan pekerjaannya sebagai blogger, ia bisa menggapai impiannya termasuk membiayai kuliahnya sendiri. 

Rie mengungkapkan untuk memanfaatkan waktu luang untuk mengisi konten blog "Ada waktu pulang kantor atau saat berada di kemacetan untuk menulis draft tulisan, sehingga tidak ada waktu yang terbuang". Tetapi, lagi-lagi Rie mengingatkan untuk tahu terlebih dahulu apa yang menjadi minat kita, ini yang akan men'drive' kita untuk tetap berkarya. "Dan satu lagi, Jangan biasakan menunda pekerjaan, lakukan sesegera mungkin" pungkas Rie.

Ada banyak pengalaman haru dan seru yang disampaikan Teh Ani dan Rie menjadi blogger. Diantara cerita itu, ada satu kata Teh Ani yang terekam kuat di otak saya. Ia bilang "Jangan Investasi di Ide, tapi kudu di eksekusi". Ada banyak orang yang punya ide besar, tapi akan percuma jika tidak pernah direalisasikan. karena itu, Teh Ani "Menantang" peserta untuk berani action membuat proyek kecil-kecilan penulisan dengan memanfaatkan latar belakang pendidikan dan juga minat. Bukan gak mungkin peluang akan datang dan menghasilkan. 

lalu jika masih ada yang tanya, "Hari gini kok Masih Nge Blog?" dengan enteng jawab aja "Kenapa Enggak?!"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun