“Sssttt...”
“Apa kau?”
“Sssttt...”
“Apa?”
“Sssttt... Sudah, sudah, yuk istirahat dulu. Sekarang pending dulu, sudah waktunya makan dan minum obat, ya? Ya PK? Yang Mulia?”
“Makan? Horeee horeeee....”
Hehmmm lega rasa hati beta. Dua pasien ku akhirnya tak jadi berantem seperti biasanya. Satu pake palu kayu, satu umbar omongan keras bak preman pasar tanah ijo. Hemmhh... untung.. untungg...
.
.
.
X, April 2016
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!