Sabun menjadi salah satu kebutuhan dalam kehidupan masyarakat. Salah satunya yaitu sabun cuci piring karena menjadi kebutuhan setiap rumah tangga. Sabun ini berfungsi sebagai penghilang minyak, kotoran, dan lemak pada peralatan makan dan peralatan rumah tangga. Pelatiahan pembuatan cuci piring ini berbentuk cair dan tidak banyak menimbulkan busa karena sabun cuci piring ini ramah lingkungan (ecoenzim).
Kegiatan pelatihan pembuatan sabun cuci piring dilaksanakan pada hari senin tanggal 5 Agustus 2024 pukul 14.30 WIB yang bertempat dirumah ibu Musaropah Dpandu oleh salah satu anggota KKN yaitu saudari Novi Syafaatun yang mengetahui takaran dalam pembuatan sabun cuci piring (ecoenzim).
Sebelum pelaksanaan pembuatan sabun cuci piring dilaksanakan, tim KKN menyiapkan alat dan bahan terlebih dahulu. Alat yang dibutuhkan yaitu ember, pengaduk (bambu), botol aqua yang sudah dikumpulkan, teko. Untuk bahan yaitu Mes 200 gram yang dilarutkan dengan 1 liter air panas, texapon 100 gram, Nacl kasar/garam 400 gram, bibit minyak wangi non alcohol 50ml, air 5 setengah liter, pewarna makanan.
Cara membuat sabun cuci piring ramah lingkungan (ecoenzim):
- Masukan Mes 1 liter
- Masuka texapon
- Lalu aduk bersamaan
- Masukan Nacl
- Masukan air 5 setengah liter (jika masih mengental bisa ditambahkan air lagi)
- Masukan Pewarna Makanan
- Masukan bibit minyak wangi
- Lalu dibiarkan selama 2 hari
Pelatihan pembuatan cuci piring ini dihadiri oleh ibu-ibu jamiyah maulid nabi sebanyak 60 ibu-ibu di desa sedayu, Dan dibuat kelompok sebanyak 3 kelompok, dan setiap kelompok dimasukan anggota KKN untuk mempermudah jawaban dari pertanyaan ibu-ibu. Mereka sangat antusias mengikuti pelatihan ini dan langsung semangat dan berbondong-bondong untuk membuat sabun cuci piring. Diharapkan dengan adanya pelatihan in, ibu-ibu dapat membuat sabun cuci piring secara mandiri sehingga dapat menghemat anggaran belanja rumah tangga. Pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan tentang cara membuat sabun cuci piring ramah lingkungan, tetapi juga berpotensi meningkatkan kesehatan dan ekonomi lokal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H