Mohon tunggu...
Sedardjuningsih
Sedardjuningsih Mohon Tunggu... PNS -

Seorang yang tertarik mempelajari tentang Ketauhidan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Masa Lalu, Haruskah Mengganggu?

2 September 2015   14:32 Diperbarui: 2 September 2015   14:32 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setiap manusia tentu punya masa lalu. Beragam ceritanya, ada yang indah, ada yang biasa saja, ada yang kelam dan lain-lain. Masa lalu itu biasanya akan mempengaruhi bagaimana cara kita menjalani kehidupan ini. Jalan yang dipilih pun berbeda-beda, tergantung bagaimana orang itu menyikapi hal-hal yang telah menimpa dirinya selama ini.

Lalu bagaimana kita bisa bangkit dari masa lalu yang kelam ataupun masa lalu yang telah menorehkan luka ataupun trauma?

Ketika kita dilahirkan ke dunia ini, kita tidak dapat memilih dari rahim yang mana kita akan dilahirkan dan dari keluarga macam apa kita dibesarkan. Semua itu sudah menjadi takdir kita yang tidak dapat kita ubah.

Apabila ternyata kita terlahir dari keluarga yang memiliki ‘masalah’ apakah kita akan ikut ‘tenggelam’ di dalamnya? Itu adalah pilihan kita. Mau ikut ‘tenggelam’ ataukah justru masalah tersebut menjadi sumber kekuatan untuk bangkit dari keterpurukan.

Orang yang ditempa masalah bisa menjadi orang yang positif atau negatif, tergantung bagaimana cara pandangnya dalam menyikapi masalah yang dihadapinya. Ada yang menjadikan alasan masalah tersebut untuk menjadi orang yang kontra produktif, sinis, merusak dirinya sendiri dan hal-hal buruk lainnya. Namun tidak sedikit orang yang memilih justru masalah tersebut ibarat bahan bakar yang menjadi penyemangat dirinya untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.

Hal pertama yang harus dimiliki adalah kesadaran dan keinginan untuk menjadi lebih baik daripada hari ini. Artinya kita harus senantiasa mengevaluasi diri, apa yang masih menjadi kekurangan di dalam diri untuk terus dibenahi dan apa kelebihan yang dimiliki untuk ditingkatkan lagi kualitasnya.

Evaluasi diri ini sangat penting kita lakukan, karena kita akan mengetahui di mana posisi kita saat ini, apa yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki diri kita, target apa yang ingin kita capai dan berapa lama hal itu harus kita capai.

Bila kita konsisten melakukannya, Insya Allah, tanpa terasa, hari demi hari akan terjadi perubahan dalam diri kita. Akan sampai suatu masa, ketika kita menghadapai suatu peristiwa, ternyata kita sudah menghadapinya dengan cara yang berbeda, tentunya dengan cara yang lebih arif bijaksana.

Tuhan tidak tidur, Dia Maha Mengetahui apa yang dilakukan hambaNya. Tidak ada sebiji zarah pun yang luput dari perhitungannya. Maka marilah kita senantiasa meningkatkan kualitas diri kita. Bila semakin banyak diri-diri yang sudah tercerahkan maka Insya Allah, akan membawa dampak yang baik bagi lingkungan sekitarnya dan pada gilirannya akan meluas dan meluas hingga suatu saat nanti kita memiliki bangsa yang sudah tercerahkan dan mencerahkan.

Maka, Masa Lalu, Haruskah Mengganggu?

 

Jakarta, 2 September 2015

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun