Aku mencintaimu
Tapi cintaku tak sebanding dengan cintamu padaku
Cintamu totalitas tak terbatas
Cintamu sayup redup tak terlihat
Tapi rasa cintamu selalu menyentuh dan menggetarkan kalbu
Bibirmu selalu basah dengan dzikir dan do’a
Bibirmu tak henti-hentinya menyebut namaku disetiap munajat
Disepertiga malammu selalu terselip namaku dalam sujudmu
Cintamu tetap tersimpan jelas dalam kalbuku
Namun cintamu masih sebatas coretan dalam lembaran-lembaranku
Aku berjalan, aku berlari, aku merangkak dan aku terus mengejar tapi cintamu semakin tak bertepi
Airmataku adalah lukamu
Senyumku adalah ijabah dari do’a-do’amu
“Ya Tuhanku ampunilah semua dosa-dosaku, dan dosa-dosa kedua orang tuaku, serta berbelas kasihlah kepada mereka berdua, seperti mereka berbelas kasih kepada diriku diwaktu aku kecil”
Banjarnegara, 10 September 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H