Pendidikan menjadi faktor penentu kemajuan bangsa. Namun pendidikan di Indonesia menuai banyak persoalan. Hal ini dibuktikan semakin hari kualitas pendidikan yang semakin rendah. Diantaranya kurikulum pendidikan, rekruitmen guru, penyebaran guru di wilayah Indonesia, gaji yang masih rendah bagi guru swasta, kriminalisasi guru, kekerasan terhadap anak didik, dan pembulian antar siswa.Â
Selanjutnya, peristiwa yang mencoreng dunia pendidikan dan baru saja terjadi di daerah jawa tengah, lebih tepatnya terjadi di salah satu SMA di jepara yaitu SMA 1 Mlonggo. Dimana para siswa mendapat hukuman dari kepala sekolah karena terlambat. Belasan siswa pingsan sehingga dilarikan ke puskesmas terdekat.
Kejadian tersebut terjadi pada hari jumat tanggal 6 januari 2017. Puluhan siswa yang datang terlambat diminta berdiri di halaman sekolah dengan keadaan basah kuyub dan tidak di perbolehkan masuk kedalam kelas oleh kepala sekolah. Hal ini terjadi sekitar satu jam diperparah dengan turunnya hujan yang deras.Â
Siswa lain yang tidak terlambat merasa simpati dengan temannya lalu memutuskan untuk ikut berdiri di halaman sekolah. Tak hanya murid, para guru yang datang terlambat juga diminta kepala sekolah untuk ikut berdiri. Tak lama setelah itu, beberapa murid kehilangan kesadaran dan harus dilarikan ke puskesmas terdekat. Kejadian ini menjadi viral di Indonesia karena adanya pihak yang mempostingnya di youtube.
Suatu Negara akan maju karena warga negaranya mayoritas memiliki pendidikan yang tinggi. Pengetahuan, keterampilan serta cara berfikir seseorang sedikit banyak telah dipengaruhi oleh pendidikan yang mereka peroleh. Bukan hanya itu, pada abad 21 ini pendidikan adalah faktor utama seseorang untuk memperoleh pekerjaan. Campur tangan dari pemerintah sendiri sangatlah penting untuk kelangsungan pendidikan di suatu Negara begitu juga dengan Indonesia. Pemerintah Indonesia bahkan mencangankan gerakan wajib belajar Sembilan tahun untuk setiap warganya.
Pendidikan sendiri merupakan hal yang menjadi suatu keharusan bagi setiap individu untuk mereka lalui. Pendidikan memiliki dampak yang kuat untuk mempengaruhi bagaimana berfikir dan bersikap seseorang. Maka dari itu, setiap individu diharuskan untuk mencari pengalaman juga pengetahuan ketika mereka mengenyam dunia pendidikan.
Menurut prof. Herman H. Horn salah satu pakar pendidikan mengatakan bahwa pendidikan adalah suatu proses penyesuaian lebih tinggi bagi makhluk yang telah berkembang secara fisik dan mental yang bebas dan sadar kepada tuhan seperti termafestasikan dalam alam sekitar, intelektual, emosional dan kemauan dari manusia.
Dalam dunia pendidikan, adanya komponen -- komponen pendidikan sangatlah penting. Komponen itu sendiri berarti bagian dari satu system yang memiliki peran dalam keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk mencapai sebuah tujuan. Terdapat enam komponen dalam pendidikan yaitu peserta didik, pendidik, tujuan pendidikan, metode pengajaran, fasilitas serta kurikulum. Namun, dari beberapa komponen tersebut, peran seorang pendidik atau seorang guru sangatlah penting bagi keberlangsungan pendidikan.
Menurut salah satu ahli pendidikan lainnya, Noor Jamaludin mengatakan bahwa guru adalah pendidik, yaitu orang dewasa yang bertanggung jawab memberi bimbingan atau bantuan kepada anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai kedewasaannya, mampu berdiri sendiri dan dapat melaksanakan tugasnya.
Kemajuan sebuah bangsa di tentukan oleh kemampuan para pendidiknya untuk mengubah karakter generasi penerusnya kedepan. Tanpa figure pendidik, mungki bangsa besar seperti Indonesia tidak akan dapat menikmati hasil jernih payah putera -- puteri nusantara yang sudah mendorong perkembangan tersebut. Pencapaian Indonesia hingga saat ini tidak terlepas dari peran guru yang telah membimbing anak muridnya menjadi manusia biasa dan berperan aktif dalam pembangunan Indonesia.
Mendidik bukan hanya tentang bagaimana seorang guru atau pengajar memberikan ilmu tapi juga mengajarkan berbagai keterampilan atau bekal untuk menghadapi tantangan hidup. Guru adalah seseorang yang harusnya menjadi cerminan bagaimana nantinya seorang murid bersikap dengan orang lain. Pemberian hukuman terhadap murid merupakan salah satu cara untuk mendisiplinkan murid yang tidak mentaati peraturan yang telah ditetapkan oleh sekolah.Â
Namun, jika dilihat dari kejadian yang menimpa para murid di salah satu SMA di kota jepara, hukuman bukan lagi sebuah kegiatan pendisiplinan murid akan tetapi malah menjadi sebuah kegiatan yang membuat murid merasa trauma dengan adanya hukuman tersebut. kejadian ini hendaknya menjadi pembelajaran bagi sekolah -- sekolah lain di Indonesia agar nantinya tidak melakukan hal -- hal yang memberatkan murid dengan adanya sebuah hukuman.
Dengan demikian peranan guru menjadi central dari proses pembelajaran oleh karena itu, guru diharapkan memberi cerminan melalui sikap dan tindakan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H