Apa maumu, wahai perempuan,
Dalam kerumunan suara yang bergetar,
Misteri yang terbungkus senyummu,
bagaikan langit malam tanpa bintang,
kegelapan yang tak kunjung paham.
kau berlari di antara harapan dan gelisah,
seperti ombak yang tak henti mendesak pantai,
apa yang kau inginkan, terpendam dalam jiwa,
seolah sebuah teka-teki tanpa kunci,
membingungkan, seperti labirin pikiran.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!