Lesi yang mengetahui ditolong oleh Nini dan Cica pun malu. Karena kesalahannya yang pernah dilakukan kepada mereka.
"Kenapa murung? Bukankah kamu sekarang sudah bisa terbang kembali!" sambar Nini.
"Iya, aku memang sudah bisa terbang kembali. Tapi aku tidak bisa berbohong pada kalian. Kalau aku pernah mengganti telur-telur kalian dengan telurku di sarang kalian bahkan membuangnya," akhirnya Lesi pun mengakui kesalahannya itu.
Nini dan Cica yang mendengarkan ucapan Lesi pertama kali pun sangat marah. Mereka ingin sekali mengusir Lesi dari Hutan Kayan itu.
Tapi Nini dan Cica tidak melakukan itu. Apalagi Lesi sudah mengakui kesalahannya terhadap kebiasaan buruknya itu.
"Baiklah kami akan memaafkan kamu. Tapi pesan kami janganlah kamu mengulangi kembali kebiasaan buruk kamu itu lagi. Janji?!" perintah Cica.
"Iya, aku janji! Terima kasih ya, Teman. Kalian sungguh benar-benar membuatku terharu," jawab Lesi lirih dengan penuh menyesal.
Akhirnya Lesi kembali terbang dan meninggalkan Nini dan Cica di sarang Titis. Lesi pun berpamitan dengan mereka.
"Sekali lagi kuucapkan terima kasih pada kalian. Aku janji nanti pada keturunanku tidak akan melakukan hal yang merugikan lagi pada burung-burung lainnya nanti di Hutan Kayan ini..." usai berpamitan dengan Nini dan Cica lalu Lesi meninggalkan mereka.
Nini dan Cici tersenyum ke arah Lesi sambil melambaikan sayap. "Semoga kau menjadi burung berbudi mulia..." ucap mereka penuh keharuan.
Sejak saat itu Lesi pun tidak kembali lagi menjadi burung parasit. Ia sudah memiliki sarangnya sendiri. Sedangkan Nini dan Cica tidak lagi merasa khawatir akan kehilangan telur-telur mereka kembali. Karena Hutan Kayan kini sudah kembali aman dan nyaman. Serta tidak ada lagi yang merasa kehilangan apapun di hutan itu lagi.[]