Begitu kata bijak yang disuarakan lalu disalinkan ke kertas oleh Sang Sastrawan Pramoedya Ananta Toer yang hampir mendapatkan nobel dari dunia Satra. Â Sampai sekarang saya pun masih sangat ingat sekali kata-kata bijak itu. Jadi jika Anda menilai artikel saya tidak setuju atau tidak suka dengan saya. Lagi-lagi itu hak (niat) Anda. Karena tugas saya menulis setelah itu Anda menilai saya apa silakan....!
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil-memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim." (QS 49:11).
Manfaat reuni...
Pasti sudah ada itu. Tidak ada pekerjaan yang sia-sia walaupun kecil. Karena dalam pekerjaan itu kita tidak tahu apakah membawa manfaat atau tidak. Hanya Yang Maha Tahu mengetahuinya bukan manusianya.
Halnya dengan reuni ada manfaatnya pula jika itu dilandasi dengan pengertian reuni sesungguhnya. Tanpa 'embel-embel' di dalamnya. Jangan sampai menyakiti orang secara tidak langsung maupun membuat di sekitar tidak nyaman. Itu yang perlu diperhatikan!
Apa saja manfaatnya. Â Menurut saya, manfaat reuni itu---hanya bicara ruang lingkup sekolah saja. Antara lain;
1. Menjalin ukhuwah kepada teman lama dan guru. Â
"Barangsiapa yang suka dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya, maka sambunglah silaturahim." (HR.Bukhori,Muslim dan Abu Daud)
2. Bernostalgia masa-masa di sekolah
Walaupun nanti reuni akan bertemu lagi dengan teman kita sebagai musuh bebuyutan di sekolah waktu itu. Alangkah baiknya lupakan sejenak saat acara itu berlangsung. Walaupun luka dan kenangan buruk kembali menganga saat melihat teman kita itu. Upaya bersikap bijak dan dewasa. Sudah saatnya hal-hal yang lalu lupakan tapi jangan hilangkan. Karena itu untuk inropeksi kita untuk melihat ke belakang. Jangan anggap remeh masa lalu begitu saja dilupakan. Lagi-lagi jadikan sebagai ikhthibar dan ibroh. Semoga.
3. Mengetahui Kabar Sesama Teman dan Guru.