Mohon tunggu...
Rahman Seblat
Rahman Seblat Mohon Tunggu... wiraswasta -

seorang pekerja lepas, dengan latar belakang pendidikan seni rupa. selain menjadi tukang ndesain lepas, kadang2 ngelukis dan ngeblog. bersama beberapa teman membuat komunitas RTJ (Rumah Tanpa Jendela) Komunitas pendampingan berbasis seni dan kreativitas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kitab Kemeruh #02 | Kepada Kau yang Mengeluh

29 April 2013   16:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:24 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kepada kau yang mengeluh

Mungkin dunia menjenuhkan bagimu
saat semua seakan-akan sudah digenggaman
saat harta seperti tak pernah surut
saat keakuan begitu ketat melikut

Lalu kau keluhkan betapa jenuh
hidup yang kau jalani

berbalut citra sang bijak
menjadi contoh yang baik
menyerukan jalan kebenaran

dari pemahaman agamamu
Agama yang berlomba berebut pengikut
agama yang direndahkan oleh nafsu materi
agama yang ringut berebut kuasa dunia

Lalu yang terjadi
Melupakan kesejatian diri
melupakan yang lebih hakiki
yaitu ruhani

Ruhmu seakan tak tersentuh

meski bibirmu tak henti mengucap doa
tapi tanpa sadar semua di telikung nafsu dunia

semua lakumu menjadi konsumsi televisi
niat baikmu ditelikung kwitansi
Tak pernah sampai menjadi kebutuhan ruhani

Ruhmu kering dan gersang
kesadaranmu pun meradang

kaupun mengeluh jenuh

Sampai di penghabisan
perjumpaanmu dengan ruh
membingungkan

Lalu semua terjadi

selamat datang di kehidupan abadi
jalani saja, amalmu cukup menguatkannya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun