Mohon tunggu...
Elfirman Yusuf Sebayang
Elfirman Yusuf Sebayang Mohon Tunggu... Administrasi - ASN

Humaniora/Kemanusiaan/Sosial/Antikorupsi

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Bungo, Jambi Punya Produk Kopi Unggulan?

24 Februari 2023   11:53 Diperbarui: 24 Februari 2023   11:57 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sobat! Jika berbicara tentang kopi di Indonesia, maka yang terdengar dan terpikir bagi kita adalah nama-nama daerah yang telah terkenal seperti Toraja, Gayo, Kintamani, Kerinci, Gunung Halu dan yang lainnya. Kalau ada yang menyebut kopi Bungo rasanya masih asing kedengarannya. Karena Bungo itu terkenalnya dengan kebun sawitnya yang luas dan tambang batu baranya. Jadi, mari kita mengenal kopi andalan dan bermutu tinggi dari Kabupaten Bungo.

 Menurut data Badan Pusat Statistik Kabupaten Bungo pada tahun 2021 terdata jumlah perkebunan kopi di Kabupaten Bungo seluas 913 hektar, lumayan luas kan. wilayah Kabupaten Bungo secara umum adalah berupa daerah perbukitan dengan ketinggian berkisar antara 70 hingga 1300 Mdpl, di mana sekitar 87,70% diantaranya berada pada rentang ketinggian 70 hingga 499 Mdpl. Jenis kopi yang cocok dibudidayakan pada wilayah berketinggian tersebut adalah berjenis kopi robusta. Sehingga mayoritas kopi yang dihasilkan dari wilayah Kabupaten Bungo adalah kopi robusta.

Daerah penyumbang produksi kopi terbesar dari Kabupaten Bungo adalah dari Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang yang memiliki luas perkebunan kopi seluas 776 hektar (85% dari total perkebunan kopi di Kabupaten Bungo). Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang (sering disebut Limbur) terletak pada jalur Bukit Barisan dengan kondisi alam sejuk yang cocok menjadi lahan penanaman kopi. Produk kopi dari Limbur saat ini sudah dilirik oleh pengusaha yang berkecimpung didunia perkopian, sehingga kopi tersebut diproduksi dengan profesional dan dipasarkan pada pasar nasional dan internasional.

Beberapa produk kopi limbur yang saat ini sudah mulai dikenal adalah Kopi Robusta Lanang (biji tunggal) dan kopi Madu Limbur yang telah banyak digunakan oleh pengusaha café di provinsi jambi, Sumatera Barat dan bahkan telah memiliki pemesan tetap dari pulau jawa. Kelebihan kedua varian robusta ini adalah rasa khas kopi robusta yang kental dan memiliki aroma madu (roasted honey process). Para pencinta kopi Bungo sering menyebut kopi Madu Limbur semanis madu.

Dari sekian banyak gerai kopi (café) di Muara Bungo, salah satu Café yang menggunakan produk kopi Madu Limbur adalah Café Umah Kopi Muara Bungo. Café yang berdiri sejak tahun 2019 ini mengandalkan kopi Madu Limbur sebagai bahan utama andalan pada racikan kopi yang disajikan kepada konsumen. Umah Kopi mendapatkan langsung green bean dari petani lokal dan melakukan roasting sendiri bean tersebut sesuai kebutuhannya. Menurut Owner dan Barista café ini, penggunaan kopi Madu Limbur sangat fleksibel karena sangat baik hasilnya untuk memproduksi espresso (bahan dasar minuman kopi latte, americano dan lainnya) dan baik juga bila diolah melalui manual brew (kopi tubruk, vietnam drip, V60, dan lainnya).

Selain penggunaan sendiri di café, Umah Kopi Muara Bungo juga melayani penjualan kopi Madu Limbur dalam bentuk roast bean yang dapat dibeli konsumen secara langsung di gerai maupun permintaan pengiriman ke luar kota (penjualan online melalui medsos dan olshop). Sebagai salah satu UMKM yang telah bergabung pada marketplace Pemerintah DIGIPAY002, Umah Kopi Muara Bungo juga menawarkan produk kopi Madu Limbur tersebut sebagai produk unggulan untuk dapat dibeli oleh instansi pemerintah untuk digunakan sendiri maupun dijadikan oleh-oleh khas dari Kabupaten Bungo.

 

Komunitas Pencinta Kopi Bungo

Selain produk kopi, Bungo juga punya komunitas pecinta kopi yang dinamakan Bungo Coffee Corner (BCC). BCC adalah sebuah komunitas sosial yang fokus kepada pemberdayaan produksi kopi di Kabupaten Bungo. Komunitas ini sangat aktif berkolaborasi dengan petani kopi (pembinaan budidaya kopi dan pemasarannya), pemerintah daerah, pengusaha dan masyarakat. BCC telah beberapa kali melaksanakan kegiatan pendataan petani penghasil kopi di Kabupaten Bungo serta menghubungkan antara petani dan para pengusaha kopi dalam segi pemasaran. Saat ini telah terdapat beberapa petani kopi lokal yang memiliki kontrak kerja penyediaan biji kopi kepada beberapa pengusaha proses akhir kopi yang tergabung di komunitas BCC.

Salah satu kegiatan BCC yang paling dinanti masyarakat Bungo adalah kegiatan bernama Payoh Kito Ngopi pada event car free day setiap hari minggu. Pada event ini BCC memperkenalkan kepada masyarakat bahwa Kabupaten Bungo memiliki produk kopi unggulan yang mampu bersaing dengan produk kopi daerah lainnya. Masyarakat pecinta kopi dapat menikmati sajian kopi khas Bungo yang diseduh para punggawa BCC. BCC juga aktif dimedia sosial sebagai sarana penyebaran informasi pecinta kopi Bungo dan produk kopi dari Kabupaten Bungo.

BCC
BCC

Kopi dan Pemberdayaan Ekonomi

Dengan dikenalnya produk kopi unggulan dari Kabupaten Bungo serta sinergi dari seluruh pihak yang terlibat (Petani, Pengusaha, Pecinta kopi, Pemerintah dan Pihak lainnya terkait) untuk menata produksi kopi mulai dari hulu (petani kopi), proses pengolahan buah (prosesor kopi) sampai kepada pemasaran produk kopi diharapkan akan membentuk suatu ekosistem ekonomi yang baik bagi semua pihak. Kesejahteraan petani kopi meningkat dengan harga jual biji kopi yang bersaing dan pemasarannya tidak perlu keluar daerah yang membutuhkan biaya pengiriman yang tinggi serta bisa secara langsung berinteraksi dengan pembeli tingkat pengguna akhir (tanpa perantara broker/cukong). Para pengusaha gerai kopi/café tidak perlu lagi mengandalkan bahan kopi dari luar daerah yang pastinya memiliki harga jauh lebih tinggi dibanding produk kopi lokal, dimana dengan menggunakan bean lokal yang mutunya tidak kalah dari luar daerah pastinya harga bahan bisa lebih ditekan sehingga harga produk minuman yang dijual pun akan lebih terjangkau oleh konsumen.

Para pelaku bisnis kopi Sebagian besarnya termasuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sehingga mereka termasuk pada kelompok usaha yang menjadi perhatian pemerintah saat ini. Untuk meningkatkan ketahanan usahanya, para pelaku usaha kopi tersebut dapat memanfaatkan fasilitas pembiayaan dari pemerintah. Fasilitas pembiayaan tersebut diantaranya berupa kredit Usaha Mikro (UMi) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dengan meningkatnya taraf usaha para pengusaha kopi tersebut maka sudah pasti akan berdampak secara ekonomi kepada masyarakat sekitar.

Jadi, sudah mulai kenal dengan jenis kopi dari Bungo kan? Pastinya sudah mulai siap-siap order produknya neh. Yuk jentikkan jarimu di gadgetmu, temukan dan beli produk kopi dari Bungo. Salam satu kopi!!.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun