Mohon tunggu...
Adrianus sebastian Tampubolon
Adrianus sebastian Tampubolon Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Mahasiswa kritis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Pancasila Dalam Penanganan Kasus Pidana di Indonesia

1 Juli 2024   12:50 Diperbarui: 1 Juli 2024   13:18 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Adrianus Sebastian Tampubolon 

Icha Karina

Sila kelima Pancasila menggarisbawahi pentingnya keadilan sosial, sebagai contoh kita  bisa melihat kasus yang viral baru-baru ini yaitu kasus Vina menegaskan perlunya penegakan hukum yang adil dan perlindungan bagi yang lemah. Kita harus memastikan bahwa keadilan tidak hanya menjadi slogan, tetapi benar-benar dirasakan oleh setiap warga negara. Pemerintah dan aparat penegak hukum memiliki peran besar dalam mewujudkan keadilan ini.

Penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku kekerasan dan perlindungan bagi korban adalah langkah penting yang harus diambil. Selain itu, kita juga perlu mendorong kesadaran masyarakat tentang pentingnya keadilan sosial dan perlindungan terhadap yang lemah.Kasus Vina adalah panggilan bagi kita semua untuk berkomitmen lebih kuat dalam menegakkan keadilan sosial. Kita harus bekerja sama untuk menciptakan sistem hukum yang adil dan melindungi hak-hak setiap individu, terutama mereka yang rentan dan membutuhkan perlindungan.
Bebebrapa hari yang lalu tepatnya tanggal 1 juni bangsa Indonesia memperingati Hari Kelahiran Pancasila. Hari ini bukan hanya sebuah perayaan, tetapi juga momen refleksi mendalam tentang bagaimana nilai-nilai Pancasila telah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila, sebagai dasar negara dan ideologi bangsa, memuat prinsip-prinsip luhur yang seharusnya menjadi pedoman kita dalam bersikap dan bertindak.

Kasus Vina, yang videonya tersebar luas di media sosial, menggugah perasaan banyak orang. Seorang perempuan muda menjadi korban kekerasan fisik, yang kemudian memicu kemarahan dan simpati dari berbagai kalangan. Peristiwa ini tidak hanya menyoroti masalah kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia, tetapi juga menjadi cermin betapa nilai-nilai Pancasila masih belum sepenuhnya diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.Bagaikan kata banyak orang "Hukum itu tajam kebawah tumpul ke atas".

Mungkin kita semua tau jika kasus Vina ini Kembali diselidiki setelah seorang sutradara yang Bernama Anggy Umbara membuat film tentang pembunuhan Vina yang terjadi 2016 silam. Dan sontak film tersebut mengingatkan sebagian besar Masyarakat Indonesia mengenai kasus Vina, dari sini juga banyak warga yang berkomentar mengenai kinerja kepolisian Cirebon yang Dimana kasus ini sudah terhitung kurang lebih 8 tahun lamanya. 8 diantara 9 pelaku telah berhasil ditangkap akan tetapi 1 diantaranya masih menjadi  buron hingga sekarang, dia Bernama Pegi Setiawan.Pengamat kepolisian dari institute for security and strategic studies(ISESS), Bambang Rukminto mengatakan, kepolisian mempunyai perangkat yang memadai untuk mencari dan memangkap Pegi Setiawan. Apalagi,katanya kasus pembunuhan ini relative sederhana. Sehingga hal ini sangat akan menjadi lucu jika buronan tersebut tidak tertangkap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun