Mohon tunggu...
Sebastian Satriadi
Sebastian Satriadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana

Bekerja sekeras mungkin sampai tetangga anda bilang anda menggunakan tuyul

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Paradigma Masyarakat Terhadap Public Relations

3 Desember 2022   15:02 Diperbarui: 3 Desember 2022   15:14 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Identity Media, yaitu tugas pembinaan terkait hubungan dengan media (pers)

Lobbying, merupakan keahlian persuasi dan negosiasi yang musti dilakukan kepada perbagai pihak

Social Invesment, ialah pekerjaan pembuatan program-program yang bermanfaat bagi kepentingan dan kesejahteraan sosial, biasanya termasuk mengenai program Corporate Social Responsibility (CSR)

Jadi sebenernya untuk paradigma masyarakat tentang Public Relations hanya membuat Press Release saja bisa dikatakan salah, karena masih banyak hal lain yang harus di kerjakan.

           

            Di Indonesia sendiri belum mempublikasikan dan merilis jumlah praktisi Public Relations di Jakarta dari kategori jumlah praktisi PR seluruh indonesia, jenis kelamin, dan persentase jenis bidang industri dan perusahaan tempat para praktisi PR di Indonesia berkarir. Di Amerika profesi public relations dilabeli sebagai profesi gender dan sangat feminim. Hal ini dibuktikan dari data yang menyebutkan bahwa 70% praktisi public relations yang terdaftar di PRSA (Public Relations Society of America) adalah perempuan.. Selanjutnya, Pekerjaan PR di Indonesia selalu identik dengan wanita cantik dengan tubuh yang sempurna, keglamoran, image selling, profesi yang sama dengan artis, profesi dunia hiburan malam, disamakan dengan LC (Ladies Companion), dan profesi yang hanya mementingkan kepandaian berbicara yang memuaskan organisasi dan publik. Hal itu semakin terbukti dengan adanya data dari Warta Ekonomi pada tahun 1990 juga melaporkan tentang sebanyak  80 % perusahaan PR di Jakarta kebanyakan dipimpin oleh wanita. Hal ini disebabkan karena wanita lebih terampil dalam bernegosiasi di samping lebih halus dalam membujuk klien dibandingkan dengan pria. Untuk Paradigma yang satu ini, pikiran masyarakat memang benar adanya bahwa seorang Public Relations merupakan pekerjaan seorang wanita, hal ini didasari dengan pengalaman beberapa tahun yang lalu dimana Public Relations banyaknya seorang wanita, padahal sebenarnya jaman sudah berkembang dimana Profesi Public Relations sudaht menjadi hal yang wajar untuk laki-laki juga.

Kesimpulan

            Dari data data yang sudah kita ambil, kita dapat menyimpulkan tidak semua pemikiran masyarakat itu salah dan tidak semua benar juga, kita harus cari tahu terlebih dahulu kebenaran yang ada dan mengapa mereka berpikir seperti itu. Kita tidak boleh langsung menghakimi cara orang lain berpikir dan menentukan benar atau salahnya, kita harus cari tahu terlebih dahulu mengapa mereka bisa berpikir seperti itu tentang Public Relations. Sekian artikel dari saya, mohon maaf bila ada salah kata, sekian dan terimakasih.

Daftar Pustaka

https://www.akun.biz/tips-bisnis/tugas-dan-pekerjaan-public-relations-ataupun-humas/

https://id.linkedin.com/pulse/7-stigma-dan-salah-kaprah-soal-profesi-public-bikin-josie-valentino

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun