Bangsa dengan masyarakat yang memiliki budaya literasi dan tingkat kecerdasan yang tinggi menunjukkan bahwa masyarakat tersebut dapat berpikir kritis, komunikatif, dan kreatif. Kualitas hidup bangsa dapat meningkat jika ditunjang dengan sistem pendidikan yang mapan (Fahmi, 2016) Indonesia berada dalam periode masyarakat ekonomi Asean yang menuntut terciptanya sumber daya manusia yang terampil dan memiliki daya saing tinggi. Salah satu yang dapat dilakukan untuk menciptakan sumber daya manusia yang terampil dan berdaya saing tinggi adalah menumbuhkan buadaya literasi serta meningkatkan minat baca masyarakat (Seminar et al., 2015). Minat baca bukanlah sesuatu yang lahir begitu saja pada diri seseorang, akan tetapi, minat baca harus dipupuk dan dibina semenjak dini (Sudarsana, 2014). Budaya literasi memiliki peran penting karena ilmu pengetahuan didapatkan dari membaca dan menulis (Mansyur, 2019). Kemampuan berliterasi masyarakat khususnya pelajar di lembaga pendidikan sangat berkaitan dengan tuntutan keterampilan membaca yang diharapkan berujung pada kemampuan mengolah informasi secara kritis. Untuk itu, kegiatan membaca bukan hanya harus dilakukan pada saat menempuh pendidikan, melainkan selama hidup (Yoni, 2020).
 Sarana yang dapat meningkatkan budaya literasi dan minat baca masyarakat adalah perpustakaan. Perpustakaan merupakan unit kerja dari sebuah lembaga yang berupa tempat untuk menyimpan koleksi bahan pustaka. Perpustakaan memiliki tanggung jawab terhadap peningkatan minat baca masyarakat dan mutu pendidikan di Indonesia (Ketut Cesario Jihadarsana Maheswara, Ni Putu Premierita Haryanti, 2021). Jika perpustakaan sudah memerankan dirinya sebagai pusat informasi dan sumber belajar, maka masyarakat akan semakin menyadari pentingnya perpustakaan berpartisipasi meningkatkan kepedulian terhadap minat baca (Nafisah, 2014). Terciptanya masyarakat yang memiliki minat baca tinggi dapat menciptakan masyarakat yang memahami dan menguasai pengetahuan.
 Melihat kondisi sekarang ini, masih banyak masyarakat yang tidak dapat mengunjungi perpustakaan. Permasalahan tersebut biasanya dikarenakan jarak ke perpustakaan yang lumayan jauh sehingga masyarakat memilih untuk tidak mengunjungi perpustakaan secara langsung. Dalam hal ini perpustakaan harus memperhatikan kondisi masyarakat yang lokasi rumahnya lumayan jauh dari perpustakaan. untuk itu, perpustakaan menyediakan layanan perpustakaan keliling agar masyarakat yang lokasi rumahnya jauh dari perpustakaan tetap bisa membaca dan menemukan informasi yang dibutuhkan. Dinas perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo memiliki layanan perpustakaan keliling yang dilaksanakan secara rutin. Layanan perpustakaan keliling ini terdiri dari mobil perpustakaan keliling (MPK) dan torpin (motor pintar). Mobil perpustkaan keliling melayani ke sekolah-sekolah, sedangkan motor pintar melayani ke daerah-daerah yang berada di Kabupaten Sidoarjo. Dengan adanya layanan perpustakaan keliling ini diharapkan terwujudnya masyarakat Sidoarjo yang memiliki minat baca tinggi serta memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas.
METODE PELAKSANAAN
Kegiatan pelaksanaan program ini dilaksanakan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo di Jalan Jaksa Agung Suprapto No.5, Rw1, Sidokumpul,Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Pelaksanaan kegiatan ini melibatkan seluruh pegawai dan staff serta masyarakat Sidoarjo. Proses pelaksanaanya dengan mengadakan kegiatan MPK (mobil perpustakaan keliling) dan torpin (motor pintar). MPK (mobil perpustakaan keliling) dan torpin (motor pintar) ini dilaksanakan setiap hari Senin sampai dengan hari Kamis, dan dilaksanakan ditiap sekolah dan desa yang berada di kabupaten Sidoarjo. Kegiatan MPK (mobil perpustakaan keliling) yang melayani di sekolah mengajak siswa dan siswi untuk membaca buku yang ingin mereka baca, buku-buku yang disediakan oleh MPK (mobil perpustakaan keliling) diantaranya ada novel, ensiklopedia anak, serta buku-buku ilmu pengetahuan. Nantinya siswa dan siswi akan diberi kesempatan untuk bercerita tentang isi buku yang sudah mereka baca, tidak hanya bercerita siswa dan siswi juga diajak untuk melakukan tanya jawab. Selain kegiatan MPK (mobil perpustakaan keliling) dan torpin (motor pintar) yang melayani masyarakat kemasing-masing desa dan sekolah, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo juga menyediakan fasilitas berupa bolam. Bolam adalah bioskop literasi anak dan masyarakat yang berada di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo. Ruang bolam ini mengajak masyarakat untuk menonton film-film literasi, hal ini untuk membangun minat literasi serta menambah wawasan serta pengetahuan melalui tayangan film. Baik kegiatan MPK (mobil perpustakaan keliling) dan torpin (motor pintar) serta bolam semuanya memiliki tujuan untuk melayani dan membangun minat baca masyarakat sidoarjo. (Nafisah, 2014)
HASIL & PEMBAHASAN
Pelayanan perpustakaan mencakup kegiatan pelayanan kepada pemustaka yang berkaitan dengan penggunaan koleksi perpustakaan. Layanan yang diberikan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo dalam meningkatkan mutu pendidikan dan minat baca yaitu layanan perpustakaan keliling dan didukung oleh layanan bolam (bioskop literasi anak masyarakat). Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan secara rutin dari pagi hari sampai siang hari. Nantinya masyarakat akan diberikan kesempatan untuk membaca atau mencari informasi yang dibutuhkan. Koleksi buku yang tersedia pada layanan perpustakaan keliling terdiri dari novel, majalah, surat kabar, buletin, buku-buku ilmu pengetahuan dan lain-lain. Untuk pelaksanaan kegiatan layanan bolam, maasyarakat dapat langsung mengunjungi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo. Layanan bolam ini tidak dikenakan biaya sehingga masyarakat dapat langsung mengunjungi ruang bolam untuk menonton film literasi.Â
Dalam setiap pelaksanaan kegiatan layanan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan minat baca tidak lepas dari adanya kendala. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan layanan perpustakaan keliling diantaranya anggaran dana yang kurang mencukupi. Anggaran adalah unsur utama untuk menjalankan perpustakaan , tanpa anggaran perpustakaan tidak mungkin dapat berjalan dengan baik. Selain kurangnya anggaran kendala lainnya yaitu koleksi buku yang masih kurang lengkap, sehingga terkadang masyarakat dan pelajar tidak mendapatkan buku yang mereka cari.
Dampak yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan layanan perpustakaan keliling dan layanan bolam yaitu memudahkan masyarakat untuk bisa mengakses koleksi di perpustakaan. Selain itu berdampak dalam pemerataan layanan bacaan dan informasi, diharapkan masyarakat memiliki minat yang tinggi dalam membaca sehingga wawasan dan pengetahuan masyarakat juga meningkat. Dampak lainnya yaitu dapat menjadi sarana pembelajaran informal, pelajar di sekolah bisa mendapatkan pengetahuan tambahan dari adanya layanan perpustakaan keliling ini.
Upaya yang dapat dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo dalam meningkatkan mutu layanan perpustakaan keliling yaitu dengan meningkatkan setiap layanan yang diberikan kepada masyarakat, pustakawan harus melayani masyarakat secara optimal. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo juga harus membuat anggaran dalam kegiatan perpustakaan keliling, sehingga layanan perpustakaan keliling ini dapat terus berjalan. Upaya lainnya yaitu melakukan penambahan koleksi pada MPK (mobil perpustaakaan keliling) dan torpin (motor pintar) sehingga masyarakat dan pelajar dapat menemukan koleksi buku yang diinginkan.Â