Mohon tunggu...
Sebas
Sebas Mohon Tunggu... Lainnya - D

I,m humble person

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[KC] Drama Cinta Natalia

2 Oktober 2015   09:44 Diperbarui: 2 Oktober 2015   10:32 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Sebastianus Riskadarto/Sebas, No. 89

Sabtu, 13 Desember 2014

Setelah seminggu ini aku berkutat dengan pekerjaan kantor untuk membuat desain teknis, penyiapan proposal tender dan meeting bersama client, akhirnya weekend tiba. Suasana di kantor seminggu kemarin tampak berbeda daripada biasanya. Tiba tiba sebuah telepon dari mbak Zita masuk ke ponselku.

“Bas jangan lupa nanti ada latihan teater. Tempat dan waktu seperti biasa.”

“Iya mbak Zita. Aku pasti datang.”

Aku sudah lama ikut acara teater Jata ini. Namanya Jata sebuah singkatan dari Jalan Kita. Sebenarnya aku ikut kegiatan ini untuk mengisi waktu luangku karena penatnya diriku. Biasanya kami berlatih pada hari sabtu. Setelah aku bersiap-siap aku pun segera meluncur ke tempat latihan teater. Jarak apartemenku dengan tempat latihan tidak begitu jauh. Disana ternyata sebagian besar teman-temanku telah datang.

“perkenalkan teman teman ini ada orang baru. Namanya Natalia.” Ujar mbak Zita.

“Hai semua.Namaku Natalia.” Natalia tersenyum kepada semua anggota tim teater Jata

“Natalia akan memerankan peran Vero dalam teater ‘Cinta pada pandangan pertama’. Natalia akan menggantikan peran Tia yang  baru baru ini telah keluar karena akan melanjutkan S2 di luar negeri. Kalau masalah akting Natalia tidak kalah dengan Tia.” Mbak Zita menambahkan

“Oh ya Bas jangan lupa kamu menjadi Viko pasangannya Vero dalam cerita ini.”

“Ok mbak.” Ujarku.

Natalia memang sangat manis. Mungkin judul teater yang akan kumainkan benar-benar sesuai dengan isi hatiku. Aku benar-benar jatuh cinta pada pandangan pertama. Sosok Natalia benar-benar mengingatkanku tentang sosok Linda. Bayang-bayang Linda yang selama ini telah meninggalkan ruang kosong di hatiku akhirnya muncul kembali dengan sosok yang bernama Natalia.

Sabtu, 20 Desember 2014

"Aku cinta kepadamu”

“Aku juga. Kau bagai panah yang telah menusuk jantung hatiku.”

“Aku jatuh cinta kepadamu sejak pandangan pertama, Natalia”

“Cut cut cut!! Ulang ulang!! Fokus bas. Kita ulang lagi. Jangan salah sebut lagi. Namanya Vero di peran ini.” Mbak Zita sang sutradara memotong pembicaraan kami berdua. Mungkin aku yang terlalu terbawa perasaan sehingga peran Viko ini seperti benar benar hidup. Aku benar benar menghayati peran ini hingga salah menyebut Vero dengan nama asli Natalia.

“Kita ulang nanti ya bas.” Ujar Natalia setengah berbisik

“Iya Nat. Maaf tadi kurang fokus.”

“tidak apa apa bas. Aktingmu benar benar bagus. Kamu benar benar mendalami peran sebagai Viko di naskah tadi. “

“Oh iya bas. Hari ini aku ulang tahun. Gimana jika nanti sehabis latihan kita ngopi bareng.”Ujar Natalia berbisik kepadaku.

“Iya Nat. Met ultah ya.”

Sehabis latihan drama, kami berdua pun pergi ke sebuah gerai kopi di kawasan Jakarta Selatan. Kami berdua lalu mencari tempat duduk dan memilih tempat yang nyaman untuk berbincang.

“Aku cinta kepadamu”

“Aku juga. Kau bagai panah yang telah menusuk jantung hatiku.” Senyum Natalia tampak merekah dengan indahnya

“Tapi aku benar benar cinta kepadamu.” ujarku.

“Bas kayaknya kamu salah naskah. Harusnya kamu ngomong aku jatuh cinta kepadamu sejak pandangan pertama, Vero.”

“Iya tapi aku benar benar jatuh cinta kepadamu sejak pandangan pertama.”

“Ha ha ha. Ekspresimu bagus sekali. Besok pas pentas kamu harus bisa seperti itu.”

“Nat …”

“iya.” Balasnya sambil menyeruput kopi yang telah dipesan dari barista.

“Boleh aku jujur?”

“Iya, kenapa tidak bas”

“Nat, aku benar benar jatuh cinta kepadamu sejak pandangan pertama. Sosokmu benar benar telah mengisi hatiku.” Pandangan mataku bertemu dengan mata Natalia.

“Ini beneran?” Natalia masih melongo tidak percaya

“Dari lubuk hatiku Nat” wajahku memelas.

Tanpa persiapan apapun aku menembaknya. Sosok Linda yang tercermin di diri Natalia telah membuyarkan logikaku.

“Bas, maaf. Aku sepertinya belum bisa.” Raut muka Natalia nampak berubah.

“Kenapa Nat??”

“Aku sedang ingin sendiri. Setahun yang lalu pacarku meninggal dalam sebuah kecelakaan. Dia rencananya mau datang ke acara ulang tahunku.” Raut muka Natalia tampak terlihat sedih.

“Aku mohon maaf Nat karena malah memunculkan kenangan pahitmu”

“Tidak apa apa Bas. Aku sudah merelakannya. Namun aku belum bisa memulai hubungan lagi dengan orang lain.” Natalia masih telihat sedih.

Kenangan Linda tiba tiba muncul di benakku. Sosok Linda juga telah meninggalkanku terlebih dahulu. Empat tahun yang lalu lebih tepatnya. Pada waktu itu dia mengalami kecelakaan mobil. Aku mengerti betul bagaimana rasanya kehilangan seperti Natalia. Butuh bertahun tahun untuk move on dari Linda. Kini saat aku move on dari Linda, dan muncul sosok Natalia, kenangan Natalia ternyata hampir sama denganku.

 

NB : Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community http://www.kompasiana.com/androgini

Silahkan bergabung di group FB Fiksiana Community https://www.facebook.com/groups/175201439229892/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun