Dari semua zaman-zaman tersebut pasti ada penghuni pada setiap zamannya, persebaran manusia yang telah terjadi dibuktikan dengan ditemukannya fosil-fosil manusia purba dari berbagai jenis di dunia, di indonesia banyak sekali jenis manusia purba, berikut di antaranya:
Homo sapiens, jenis manusia ini yang artinya manusia cerdas, yang dimaksudkan untuk penyebutan manusia purba modern. Di Indonesia jenis ini dibagi menjadi Homo Wajakensis, homo soloensis dan Homo Floresiensis dengan ciri-ciri Homo sapiens yang khas pada masing-masing fosilnya. Homo Wajakensis merupakan jenis homo pertama sekaligus fosil pertama yang ditemukan di Asia pada 1889 di Jawa timur oleh Rietschoten. Pada tahun 1931-1933 Van Koenigswald, ter Haar dan Oppenoorth menemukan fosil homo di Sangiran, Jawa tengah. Fosil ini kemudian disebut sebagai Homo Soloensis.
Pithecanthropus, Manusia purba ini memiliki arti manusia kera, dengan jenis manusia purba ini ditemukan di beberapa tempat. Tempat pertama adalah di Lembah Bengawan Solo, Jawa Tengah oleh Eugene Dubois pada 1891. Pithecanthropus ini kemudian diberi nama Pithecanthropus erectus atau manusia kera berbadan tegak. Ada juga Pithecanthropus Soloensis yang berarti manusia kera berbadan tegap dari solo.
Meganthropus Paleojavanicus, manusia purba jenis ini ditemukan di wilayah Jawa tepatnya di Sangiran, Jawa Tengah oleh Von koenigswald pada tahun 1936-1941. Meganthropus Paleojavanicus berarti manusia besar tertua dari Jawa
Homo Erectus.
Homo soloensis.
Manusia juga ada perkembangannya manusia dari masa ke masa, berikut adalah proses perkembangan manusia dari masa ke masa:
Postur tubuh dan cara bergerak
Seiring dengan perkembangan fisiknya, manusia dapat melakukan posisi tegak yang dimulai dari duduk, berdiri hingga proses berjalan. Alhasil  tangan bisa digunakan untuk memegang dan menggunakan alat.
Evolusi kepala
Evolusi kepala manusia purba juga berkaitan dengan evolusi otak. Semakin modern spesifikasi tubuh manusia, semakin besar pula volume otaknya. Evolusi ini juga mempengaruhi perubahan pola pikir, kebiasaan, cara hidup, cara memakai pengalaman, dan kebiasaan sehari-hari.