SEMARANG (12/02/2022) - Pada era masa kini banyak sekali wilayah di Indonesia yang tidak terbebas dari banjir. Baik itu di perkotaan maupun pedesaan. Banjir yang terjadi bukan hanya berdampak pada wilayah dimana terjadinya banjir tersebut, tetapi juga pada wilayah -- wilayah sekitar banjir hingga pada wilayah yang jauh dari banjir itu. Dampak yang diakibatkan banjir sangat beragam, mencakup beberapa aspek kegiatan manusia, seperti kesehatan, sosial, pendidikan hingga perekonomian. Â Oleh karena itu, harus diketahui penyebab banjir sehingga bisa diberikan solusi untuk mencegah dan menanggulanginya.Â
Penyebab banjir tersebut antara lain akibat dari berkurangnya lahan terbuka yang berguna untuk resapan air, saluran-saluran pembuangan air serta sungai yang tidak lancar alirannya sehingga mengakibatkan luapan aliran sungai dan kurangnya kesadaran manusia untuk tidak membuang sampah ke aliran air. Adanya lubang resapan biopori tentu akan mencegah terjadinya banjir dikarenakan akan menambah bidang resapan air. Dengan adanya peningkatan pembuatan lubang resapan biopori akan meningkatkan kemampuan dalam meresapkan air. Selain itu adanya lubang resapan biopori meningkatkan kualitas air tanah, menjadi tempat pembuangan sampah organic yang bisa diubah menjadi kompos sehingga limbah rumah tangga akan lebih berguna nantinya. Diharapkan pembuatan lubang resapan biopori ini dapat membantu mencegah adanya genangan air di kelurahan kranggan, menjadi tempat daya resap air dan mencegah banjir, dan mengurangi sampah organik yang terbuang sia-sia.Â
Mahasiswa KKN TIM I UNDIP melakukan sosialisasi tentang pembuatan biopori kepada masyarakat Kelurahan Kranggan, Kota Semarang. Kelurahan Kranggan masih memiliki masalah dalam genangan air yang diakibatkan kurangnya daerah resapan air. Kurangnya daerah resapan air di Kelurahan Kranggan ini dapat disebabkan oleh banyaknya lahan yang sudah digunakan sebagai bangunan-bangunan toko maupun rumah. Adanya genangan air di sekitar Kelurahan Kranggan juga dapat disebabkan adanya pengelolaan sampah yang kurang baik. Oleh karena itu mahasiswa KKN TIM I UNDIP berinisiatif membantu masyarakat dalam memberikan solusi berupa sosialisasi pembuatan biopori.Â
Selain memberikan sosialisasi, Mahasiswa KKN TIM I UNDIP juga terjun langsung ke lapangan dalam membantu masyarakat Kelurahan Kranggan dalam pembuatan dan penanaman biopori. Adanya sosialisasi pembuatan biopori ini diharapkan menjadi salah satu solusi masyarakat Kranggan dalam mengatasi masalah genangan air yang bisa dapat menjadi banjir dan mengatasi masalah sampah organik yang bisa digunakan kembali sebagai kompos.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H