ada bunga mestinya untukmu, pagi ini, di musim kemarau
yakin deh selama ini hatimu galau
melihat kemungkaran dan kebusukan di sekelilingmu
mula mula kamu masih mengernyit, kok mereka suka ya begitu?
menilep duit negara seperti itu
lalu kamu pun ingin protes berontak, tapi kamu sendirian hanya bisa menatap sendu
melihat mereka mengacak ngacak anggaran apbn tanpa saru
terkadang kamu ingin bersuara tapi lidahmu kelu
hanya bisa membisu
karena mereka kan kolegamu, sahabatmu
akhirnya kamu memilih cara jitu
dari pada mengkhianati orang yang kau wakili dan amanah yang telah diberikan padamu
kamu pun memilih jalan damai itu
bahkan dengan alasan yang sedikit kaku
demi menjaga wibawa orang tentu
tere, semua orang juga udah tahu
mereka jadikan apbn ngeruk kekayaan dengan cara tipu
tapi kamu tak mau
karena hati seni, dan idealismu degap degup tak menentu
tere, seharusnya ada bunga di pagi ini, di awal musim kemarau
bunga padi dari sawah sawah yang kena puso di tanah berbatu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H